Sukses

Rem Blong Diduga Penyebab Musibah Kereta Belgia

Lokomotif kereta api yang tidak dilengkapi dengan sistem pengereman otomatis diduga sebagai penyebab kecelakaan maut di Halle, Brussels, kemarin.

Liputan6.com, Halle: Penyebab tabrakan kereta api di Belgia, yang menewaskan sekitar 25 orang, mulai terjawab. Diduga, lokomotif kereta api yang tidak dilengkapi dengan sistem pengereman otomatis sebagai penyebab kecelakaan maut di Halle, Brussels, kemarin. Demikian dikatakan Marc Descheemaecker, pejabat senior Perusahaan Kereta Api Belgia (SNCB), Selasa (16/2).

Descheemaecker menjelaskan, ketiadaan rem otomatis menyebabkan kereta terus berjalan walaupun lampu lalu lintas kereta menyala merah. Alhasil, kereta tersebut menabrak kereta di depannya [baca Korban Kecelakaan Kereta Belgia Bertambah].

Akibat kecelakaan tersebut, Perdana Menteri Yves Leterme pun memutuskan membatalkan perjalanan ke Balkan dan kembali ke Belgia. Selain itu, Raja Belgia Albert II juga menyela liburan di Prancis bagian selatan. Sang Raja mengunjungi lokasi kecelakaan dengan istrinya, Leterme, pada petang hari.

Adapun bantuan dan pesan ucapan belasungkawa dari berbagai negara Uni Eropa juga datang dengan cepat ke kantor pusat SNCB di Brussels. Presiden Uni Eropa Herman van Rompuy, misalnya, mengatakan sangat terkejut dan sedih. Sementara, Ketua Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan siap membantu Belgia.(ANS/AFP)