Sukses

Ledakan Gas di Tambang Batu Bara China, 13 Tewas

400 pekerja berusaha menyelamatkan banyak penambang yang tertimbun puing-puing yang memblokir beberapa lorong tambang.

Liputan6.com, Chongqing - Tiga belas orang ditemukan tewas setelah ledakan gas di sebuah tambang batu bara China. Beberapa lainnya tak diketahui nasibnya.

"Sementara lebih dari 20 orang diperkirakan masih terperangkap," kata media pemerintah, Xinhua seperti dikutip Selasa (1/11/2016).

Ledakan tambang di China itu terjadi sebelum tengah hari pada Senin 31 Oktober 2016 waktu setempat, demikian di dilaporkan Xinhua News Agency.

Tim penyelamat bekerja sepanjang malam di tambang swasta Jinshangou di wilayah Chongqing. Dua penambang berhasil lolos sebelumnya.

Xinhua sebelumnya melaporkan jumlah korban tewas mencapai 15 orang akibat ledakan tersebut. Namun Wakil Wali Kota Chongqing, Ma Huaping mengoreksi totalnya, mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa pagi bahwa baru ada 13 jasad yang ditemukan sejauh ini.

"Kami masih bekerja keras mencari 20 penambang yang hilang, dan akan mengerahkan upaya terbaik kami selama masih ada secercah harapan," kata Ma.

Xinhua melaporkan, bahwa 400 pekerja berusaha menyelamatkan banyak penambang yang tertimbun puing-puing yang memblokir beberapa lorong tambang.

Insiden Berulang

Ledakan gas di dalam tambang sering disebabkan ketika api atau percikan listrik menyatu dengan kebocoran gas dari lapisan batubara. Seharusnya ada sistem ventilasi untuk mencegah gas menjadi terperangkap.

Kini Badan Administrasi Keselamatan Kerja Negara memerintahkan penyelidikan terkait ledakan itu, menambahkan bahwa mereka yang bertanggung jawab harus benar-benar dihukum.

"Para pejabat lokal di Chongqing juga memerintahkan penutupan sementara tambang batubara yang memproduksi kurang dari 90.000 ton per tahun," demikian diberitakan Xinhua.

Industri pertambangan China telah lama tercatat sebagai pekerjaan mematikan di dunia. Kepala Administrasi Keselamatan Kerja Negara setempat mengatakan, awal tahun ini tengah berjuang keras untuk memperbaiki soal keamanan di tambang.

China adalah produsen dan konsumen batu bara terbesar di dunia, tetapi baru-baru ini berencana melakukan penutupan lebih dari 1.000 tambang usang. Langkah tersebut sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi kelebihan produksi.