Sukses

Konflik India-Pakistan Pecah di Kashmir, 24 Tewas

India dan Pakistan saling tuduh satu sama lain telah melanggar perjanjian 2003 terkait gencatan senjata.

Liputan6.com, Kashmir - India dan Pakistan telah lama saling tuduh atas kasus penembakan lintas batas di wilayah Kashmir. Insiden itu menewaskan sedikitnya 24 orang sejak Jumat 28 Oktober.

"Delapan warga sipil, termasuk dua anak tewas setelah artileri Pakistan menghantam dua wilayah pada Selasa 1 November," kata para pejabat India seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/11/2016).

Pihak Pakistan mengatakan tembakan dari India menewaskan enam warga sipil pada Senin 31 Oktober. Ketegangan berkobar selama sengketa kedua belah pihak, sejak pangkalan militer India diserang pada September.

Kepala menteri Kashmir India mengatakan, penembakan di perbatasan de-facto India-Pakistan dalam beberapa hari terakhir telah menciptakan "krisis kemanusiaan yang tragis".

Mehbooba Mufti meminta kedua belah pihak untuk saling menenangkan situasi yang tengah memanas di Garis Kontrol (LoC) India-Pakistan. Sejauh ini tentara dari kedua belah pihak terus melepaskan tembakan.

Menurut sumber militer India kepada Press Trust of India, dua tentara Pakistan juga tewas pada Selasa 1 November. Laporan yang beredar juga menyebutkan bahwa seorang tentara India dan warga sipil tewas sehari sebelumnya.

"Enam orang lainnya meninggal dalam sektor Nakyal dan Tatta Pani di Pakistan pada hari Jumat dan Sabtu (28-29 Oktober)," ucap pemerintah di Islamabad.

India dan Pakistan saling tuduh satu sama lain telah melanggar perjanjian 2003 terkait gencatan senjata.

"Tampaknya seolah-olah perang sengit terjadi antara India dan Pakistan," jelas Mohammad Saeed, seorang penduduk Desa Mohra di sektor Nakyal Pakistan kepada kantor berita Reuters.

Menurut pihak berwenang, ratusan warga sipil di desa-desa di kedua sisi LOC sejauh ini telah dievakuasi dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian Luar Negeri Pakistan juga telah memanggil wakil komisaris tinggi India di Islamabad, untuk memprotes enam kematian warga sipil pada hari Senin.

Pakistan mendesak India untuk menghentikan menargetkan desa dan warga sipil, dan mengutuk pelanggaran gencatan senjata tak beralasan.

Sengketa wilayah antara India dan Pakistan atas Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim telah terjadi selama beberapa dekade.

Kedua negara bersenjata nuklir itu mengklaim wilayah itu secara keseluruhan, tetapi mengontrol hanya bagian Kashmir. Dua dari tiga perang terjadi antara kedua belah pihak sejak kemerdekaan Kashmir.

Setelah serangan markas tentara pada 18 September di wilayah India, militer Negeri Bollywood mengatakan pihaknya telah melakukan perburuan terhadap tersangka militan di sepanjang LoC.

Pakistan menyebut serangan itu "ilusi", dan membantah klaim India yang menyebut mereka berada di balik serangan militan.