Liputan6.com, Paris - Hari itu, seorang pria mendatangi Leonardo da Vinci. Ia meminta sang seniman melukis istri ketiganya Lisa del Giocondo atau Lisa Gherardini. Hasil lukisan itu akan dipajang di rumah baru mereka, yang dibangun untuk merayakan kelahiran sang putra, Andrea.
Francesco di Bartolomeo di Zanobi del Giocondo, nama pria itu, berprofesi sebagai pedagang kain dan sutra. Hidupnya cukup makmur. Ia menikahi Lisa dengan status duda.
Baca Juga
Dua istrinya telah lama tiada. Perempuan bangsawan asal Firenze tersebut dipersunting saat masih remaja, usianya kala itu baru 15 tahun.
Advertisement
Catatan sejarah menyebut, permintaan tersebut disampaikan pada 3 November 1507, meski sejumlah sejarawan berpendapat, da Vinci mulai menggarap lukisan itu pada 1503.
Da Vinci kemudian mengerjakan karyanya itu selama sekitar tiga tahun.
Ia kemudian menyimpan lukisan itu selama beberapa tahun, sebelum akhirnya merampungkannya pada 1519. Lukisan itu kemudian dibawanya saat pindah dari Italia ke Prancis, atas undangan Francois I.
Da Vinci akhirnya menjual lukisan itu pada sang raja seharga 4.000 ecus.
Tak jelas mengapa lukisan itu tidak diberikan pada pihak pemesan, Francesco del Giocondo atau pada istrinya, yang mungkin menjadi modelnya. Padahal, sang saudagar bisa jadi telah memberikan uang muka.
Apapun, lukisan itu kelak menjadi salah satu misteri besar dalam dunia seni, yang membuat para sejarawan dan ilmuwan merasa perlu membongkar makam batu untuk menguak identitas sosoknya: Mona Lisa.
Mona Lisa berpindah tangan beberapa kali. Ia pernah menghuni Istana Versailles.
Lukisan itu juga pernah menghiasi ruang tidur Napoleon Bonaparte di Istana Tuileries dan Louvre. Pada 2014, Mona Lisa menemukan kediaman tetapnya di Musée de Louvre, Paris,Â
Lukisan aslinya, yang kabur dan retak-retak, masih tergantung di dinding Museum Louvre, Paris. Ukurannya tak seberapa besar, 77 x 53 sentimeter, namun senyumnya yang misterius menembus kaca antipeluru yang melindunginya, mampu menyandera imaji pikiran manusia.
Orang-orang yang percaya teori konspiratif mencari-cari simbol yang mungkin berisi pesan tersembunyi Leonardo Da Vinci, juga mencoba menebak siapa sesungguhnya sosok yang menjadi model lukisan Sang Maestro.
Misteri Mona Lisa
Selama lebih dari 500 tahun keberadaannya, tak ada lukisan yang semisterius Mona Lisa.
Spekulasi pun merebak, soal siapa sosok yang jadi modelnya. Atau apa istimewanya lukisan itu hingga Leonardo da Vinci menyimpannya hingga jelang akhir hayatnya.
Pada tahun 2005, penelitian yang dilakukan di Perpustakaan Universitas Ruprecht Karl Heidelberg mengidentifikasi Lisa del Giocondo sebagai subjek dari Mona Lisa.
Bahkan Mona Lisa disebut sebagai 'La Gioconda' dalam Bahasa Italia.
Para arkeolog bahkan sampai membongkar sebuah makam yang konon menyimpan jasad Lisa Gherardini Del Giocondo, istri seorang saudagar sutra kaya raya asal Italia yang diyakini sebagai model lukisan terkenal itu.
Tak semua sepakat.
Ada yang menduga, ia adalah lukisan seorang pria, androgini -- maskulin juga feminin -- atau sosok penciptanya sendiri, Leonardo da Vinci.
Sementara, teori lain menyebut, Mona Lisa bisa jadi adalah lukisan ibu Leonardo da Vinci. Yang diduga seorang budak perempuan asal China.
Pencetus teori itu, Angelo Paratico, sejarawan sekaligus novelis Italia menghabiskan waktu 20 tahun tinggal dan bekerja di Hong Kong. Dan, sudah lebih dari 50 tahun, ia meneliti kaitan antara tanah airnya dengan Tiongkok.
Dalam bukunya, 'Leonardo Da Vinci: A Chinese scholar lost in Renaissance Italy' disebutkan, ayah da Vinci, Ser Piero Da Vinci, diketahui berprofesi sebagai notaris hukum. Sementara, dari sejumlah laporan dan sepengetahuan penduduk kala itu, ibunya bernama Caterina.
Paratico mengklaim, ibu da Vinci adalah budak. Untuk mendukung teori yang ia paparkan, Paratico mengatakan, "Selama masa Renaissance, negara-negara seperti Italia dan Spanyol penuh dengan budak-budak dari oriental," kata dia seperti dikutip dari Daily Mail.
Lainnya menganggap, senyum Mona Lisa yang mengundang tanya adalah simbol perlawanan perempuan
Fisikawan Prancis, Pascal Cotte -- yang pernah 'memecahkan misteri' di balik lukisan Leonardo da Vinci, The Lady with an Ermine -- mengaku berhasil menguak rahasia Mona Lisa.
Menggunakan kamera 240-juta pixel temuannya sendiri, Cotte mengaku menemukan dua potret lukisan da Vinci di bawah figur Mona Lisa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kesimpulan final soal identitas Mona Lisa.
Mona Lisa sesungguhnya adalah salah satu dari 15 lukisan da Vinci yang selamat dari roda zaman. Ia terus menjadi bintang di Museum Louvre, Paris -- menjadi salah satu lukisan paling dikunjungi di dunia.
Sekitar 6 juta orang memandangnya dari balik kaca anti-peluru. Ada yang mengagumi, tak mengerti, atau berusaha menguak rahasia di baliknya.
Ada alasan mengapa ia harus dilindungi.
Pada Agustus 1911 lukisan itu sempat dicuri oleh seorang karyawan di Louvre yang berasal dari Italia. Si pencuri merasa, Mona Lisa harus dipulangkan ke tanah airnya.
Tak hanya dicuri, Mona Lisa juga mengalami serangan vandalisme pada tahun 1956. Sejak itu, Mona Lisa dipamerkan di balik kaca anti peluru - yang melindunginya dari serangan terakhir tahun lalu ketika seorang wanita Rusia marah karena permohonan menjadi warga negara Prancisnya ditolak -- melemparkan cangkir teh ke arah Mona Lisa.
Selain perintah bagi Da Vinci, tanggal 3 November tertulis dalam sejarah karena berbagai peristiwa.
Pada 1936, Franklin D. Roosevelt terpilih kembali sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya.
Sementara, pada 1982, Kebakaran terowongan Salang di Afganistan menewaskan lebih dari 2.000 orang.