Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

3 Hal Terlarang bagi Perempuan Setelah Bercinta

Sehabis berhubungan intim, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan wanita. Apa saja? Berikut penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas seksual merupakan salah satu kegiatan yang tak luput dalam hubungan suami istri. Bercinta biasanya akan membuat seseorang menjadi rileks, terutama setelah mencapai klimaks.

Orgasme membuat otot-otot mengendur dan santai, sehingga banyak pasangan memilih untuk tidur atau bercengkerama ringan setelah melakukan "olahraga" kasur ini.

Keringat yang dikeluarkan saat berhubungan pun tak jarang membuat gerah dan ingin segera mandi setelah bercumbu.

Namun tahukah Anda para wanita, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ketika selesai berhubungan dengan pasangan.

Sebuah hasil penelitian yang dikutip dari News.com.au, Kamis (2/11/2016), menyebutkan bahwa seks bisa membuat vagina menjadi memar dan lebih mudah terinfeksi bakteri. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan setelah melakukan seks.

Berikut selengkapnya tiga hal yang sebaiknya tidak dilakukan setelah berhubungan seks:

2 dari 4 halaman

1. Mandi menggunakan sabun

 

Ilustrasi Foto Spon Mandi (iStockphoto)

Rasa gerah dan "lengket" yang ditimbulkan setelah berhubungan membuat beberapa wanita ingin segera membersihkan diri.

Mandi menjadi salah satu pilihan untuk kembali menyegarkan badan. Namun, menggunakan sabun saat membasuh badan bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan, terlebih lagi untuk bagian daerah kewanitaan.

Zat kimia yang terkandung di dalam sabun dapat menyebabkan iritasi dan Anda bisa saja gatal-gatal atau alergi.

Menurut seorang ahli penyakit kewanitaan atau ginekolog, Leslie E.f. Page, M.D., jaringan vagina yang terkena gesekan pelumas dan kondom memiliki reaksi yang berbeda dengan "lingkungan" setelah hubungan seks.

"Ketika jaringan vagina dilumuri gel pelumas, membengkak, dan terkena gesekan ketika bersetubuh, respons jaringan Ms. V terhadap lingkungan berubah. Biasanya, Anda akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi," kata Laslie.

"Kelamin perempuan merupakan organ yang dapat 'bersih sendiri' dan membutuhkan perlakuan yang sangat lembut. Jadi jika Anda tidak akan memasukkan sesuatu ke dalam mulut Anda, maka jangan masukan benda tersebut ke dalam atau sekitar vagina Anda," tutur dokter ahli penyakit kelamin itu.

Walaupun begitu, jika Anda tetap merasa perlu mandi, maka jangan gunakan sabun. Bilaslah badan dan bagian kelamin dengan lembut menggunakan air bersih.

3 dari 4 halaman

2. Berendam dalam air hangat

Ilustrasi Mandi dan Berendam Bathtub

 

Berendam di dalam air hangat bersama dengan pasangan sehabis berhubungan intim memang terdengar menyenangkan dan romantis. Namun hal tersebut akan menjadi "mimpi buruk" bagi vagina Anda para perempuan.

"Ketika vulva (kelamin wanita) membengkak akibat interaksi seksual, 'pintu' menuju vagina akan terbuka yang artinya Anda menjadi sangat rentan terserang infeksi," kata Laslie.

"Jika Anda dan pasangan berada di dalam bak air panas bersamaan, bakteri yang dikeluarkan dari kulit dan anus pasangan akan dengan mudah masuk ke dalam vagina," tambah ginekolog itu.

4 dari 4 halaman

3. Menahan Pipis

 

Jarang Buang Air Besar di Pagi Hari, Tidak Sehat? Ini Jawabannya (iStockphoto)

Beberapa orang mengatakan bahwa pipis setelah bercumbu merupakan hal yang hanya dilakukan oleh istri zaman dulu. Namun ternyata ini sangat penting.

Pipis membantu membersihkan bakteria yang mungkin masuk ke dalam vagina saat melakukan seks. Jadi setidaknya pipislah dalam kurun waktu satu jam setelah berhubungan intim.

Tapi tetap ingat, jangan membasuh vagina dengan menggunakan sabun saat buang air kecil setelah berhubungan seks.

Video Terkini