Liputan6.com, Jakarta - Jumat 4 November esok, demonstrasi bakal dilakukan sejumlah ormas di Jakarta. Aksi tersebut terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.Â
Polisi bahkan telah menyiagakan belasan ribu personel gabungan demi mengamankan aksi demo 4 November tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, massa akan berkumpul sekaligus salat Jumat di Masjid Istiqlal. Setelah itu, massa bergerak menuju Istana Merdeka.
Advertisement
Awi menjelaskan, massa demo 4 November itu akan berjalan kaki dari Masjid Istiqlal melewati Jalan Medan Merdeka Timur. Massa juga akan melintas di depan Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan. Selanjutnya, bergerak menuju Istana melalui Jalan Medan Merdeka Barat.
Setelah diterima di Istana dan berorasi, massa kemudian bergerak ke gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Di lokasi ini, massa lanjut berorasi. Bahkan sejumlah massa dikabarkan akan menginap di markas anggota dewan itu.
Terkait hal itu, kantor perwakilan negara asing di Indonesia yang berada di Jantung Ibu Kota menyatakan tak mengambil langkah berbeda dari biasanya -- seperti penutupan lebih awal demi keamanan. Salah satunya adalah Kedubes Jepang.
"Kami tak melakukan penutupan. Kedutaan Jepang akan buka seperti biasa pada 4 November," demikian diinformasikan Bagian Penerangan Kedutaan Besar Jepang kepada Liputan6.com, Kamis (3/11/2016).
Meski demikian, tetap ada sedikit kekhawatiran dari aksi tersebut.Â
"Tapi ada kemungkinan untuk berubah, hanya saat ini yang diumumkan akan buka seperti biasa, nanti kita update," jelas staf di bagian tersebut saat dihubungi.
Kedutaan India di Jakarta juga mengaku tak terdampak dengan info demo tersebut. "We still do our business," ucap salah satu staf dari kedutaan tersebut saat dihubungi.
Sementara itu, staf di Kedutaan Australia juga mengaku tak terpengaruh dengan kegiatan aksi massa tersebut. Jadwal masuk atau pulang mereka tetap seperti biasa.
"Ya, kita biasa saja. Masuk seperti biasa," ungkap salah satu staf di kedutaan tersebut. "We'll be open as usual," ucap Juru Bicara Dubes Australia di Indonesia, Laura Kempt.
Perlakuan serupa juga diberlakukan Kedubes AS di Jakarta.
"Kami akan tetap buka dengan pengurangan jumlah pegawai. Tapi, bukan karena alasan keamanan. Lebih karena pertimbangan operasional, misalnya karena transportasi akan terganggu dan orang-orang bisa terjebak seharian (di jalan)," demikian dikatakan Plt Dubes AS di Jakarta, Brian McFeeters.