Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Australia melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan travel advisory bagi warganya yang akan atau tengah berada di Jakarta.
Travel Advisory yang dikeluarkan berupa High Degree Caution yang meminta agar warga Australia meningkatkan kewaspadaan terkait demo damai 4 November yang akan berlangsung setelah salat Jumat hari ini.
Demo damai 4 November pada hari ini merupakan aksi terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil Ahok.
"Unjuk rasa besar-besaran berlangsung pada Jumat, 4 November (kemungkinan protes akan berlangsung juga di sejumlah kota). Laporan mengindikasikan adanya gerakan ekstremis yang akan menyusup di unjuk rasa itu untuk menciptakan aksi kekerasan," tulis laman smartraveller yang dikutip Liputan6.com pada Jumat (4/11/2016).
Meski mengeluarkan travel advisory, Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyatakan tetap beroperasi seperti biasa. Sementara itu, staf di Kedutaan Australia juga mengaku tak terpengaruh dengan kegiatan aksi massa tersebut. Jadwal masuk atau pulang mereka tetap seperti biasa.
"Ya, kita biasa saja. Masuk seperti biasa," ungkap salah satu staf di kedutaan tersebut. "We'll be open as usual," ucap Juru Bicara Dubes Australia di Indonesia, Laura Kempt.
Imbauan yang dikeluarkan pada 3 November itu juga meminta warga Australia agar menghindari keramaian, pusat demonstrasi di Jakarta.
"Ada kemungkinan pendukung lokal ISIS akan bergabung bersama kelompok garis keras dalam demo 4 November," kata Tito seperti dilansir The Straits Times. "Namun pertanyaannya, apakah mereka akan melakukan kekerasan, itu yang kita belum tahu."
Menurut Times, mengutip Tito, kelompok lokal yang berafiliasi ISIS adalah Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) or Jemaah Ansharut Daulah.
Kendati demikian, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan demo damai 4 November kali ini akan ada 20.000 polisi dikerahkan.
"Semuanya sudah hampir 20.000 personel mengamankan Ibu Kota," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya.