Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat terjadi di Gurun Sahara di Aljazair timur, 6 November 1961. Diawali percikan, nyala api, lalu gemuruh memekakkan telinga saat pipa-pipa pecah, melepaskan gas alam dalam jumlah besar.
Seperti dikutip dari New York Times, nyala api berkobar setinggi 140 hingga 240 meter, yang bahkan terlihat oleh astronot John Glenn dari orbit Bumi, selama penerbangan dengan pesawat antariksa Friendship 7 pada 20 Februari 1962.
Saking hebatnya kebakaran, api dan panas melelehkan pasir Sahara dan mengubahnya jadi kaca.
Api berkobar begitu intens, mirip badai, yang kemudian dijuluki Devil's Cigarette Lighter -- korek api iblis.
Sumur minyak yang terbakar itu adalah milik Phillips Petroleum Company yang memproduksi 170 meter kubik gas alam per detik. Â
Ledakan dan api menghabiskan gas yang cukup untuk menyuplai Kota Paris selama tiga bulan, membakar sekitar 550 juta kaki kubik atau 16 juta meter kubik per hari.
Api berkobar selama hampir 6 bulan. Kala itu tak ada yang bisa memastikan kapan kebakaran akan padam. Lalu muncul Red Adair. Pria asal Texas itu adalah ahli memadamkan api yang kelak jadi legenda pemadam kebakaran.
Adair menggunakan bahan peledak untuk mengatasi api. Persiapan membutuhkan waktu lima bulan. Ia dan tim membersihkan puing-puing dari dekat sumur gas yang terbakar dan membuat tiga waduk penyimpanan air.
Pada 28 April 1962, Adair menggunakan buldoser yang dimodifikasi untuk memindahkan drum besi berisi 250 kg nitrogliserin ke dalam sumur gas.
Tim kemudian naik rig, dilindungi oleh perisai panas dari logam dan semprotan air. Adair bertugas mengemudikan buldoser itu.
Setelah menempatkan bahan peledak, tim berlari ke parit sekitar 46 meter dari sumur.
Lalu, terjadi ledakan yang memadamkan api dengan meniadakan oksigen di area sumur yang bocor. Air dari waduk digunakan untuk membanjiri daerah tersebut selama dua hari untuk pendinginan.
Lumpur dipompa ke dalam lubang untuk mengontrol aliran gas. Sumur tersebut akhirnya ditutup setelah empat hari kerja.
Setelah berbulan-bulan berkobar, Devil's Cigarette Lighter akhirnya berhasil dipadamkan seperti 'korek api'.
Tak hanya itu yang terjadi pada 6 November. Pada 1963 Duong Van Minh secara resmi mengambil alih pemerintahan di Vietnam Selatan, beberapa hari setelah pembunuhan terhadap Presiden Ngo Dinh Diem.