Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini tahun 1994, sebuah badai dahsyat meluluhlantakkan Amerika Tengah, Karibia, dan Florida Selatan.
Angin topan yang dikenal dengan sebutan Badai Gordon itu menewaskan setidaknya seribu warga yang berada di tiga negara yang terletak di Benua Amerika tersebut.
Baca Juga
Seperti dikutip dari History.com, Senin (7/11/2016), setelah badai terbentuk di bagian barat Teluk Meksiko, angin kencang disertai hujan lebat itu mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Kosta Rika dan Nikaragua.
Advertisement
Secara perlahan, bencana alam dahsyat itu bergerak ke timur Teluk dan membentuk badai tropis di wilayah tersebut.
Setelah berhari-hari 'berdiam' di Teluk, pada 13 November tahun itu, badai mencapai Jamaika dan menghembuskan angin berkecepatan 45 mil per jam yang disertai hujan deras.
Dalam waktu singkat, Gordon menewaskan dua warga dan membuat kerusakan serta kerugian senilai US$ 50 juta atau setara dengan Rp 653 miliar.
Tak hanya menghancurkan Jamaika, Gordon terus bergerak hingga mencapai Haiti. Badai itu kemudian menyebabkan banjir bandang dan longsor.
Setidaknya 380 orang tewas. Tapi pasukan AS yang ditempatkan di lokasi tersebut percaya bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Ketika Badai Gordon mulai bergerak ke arah Florida, NASA terpaksa memindahkan pendaratan pesawat ulang-alik dari Atlantis ke California.
Sekitar 500 ribu warga selatan Florida terpaksa harus bermalam tanpa listrik, dan lahan kebun stroberi di kawasan tersebut disapu bersih Gordon.
Saat kembali menuju lautan, Badai Gordon mencapai status kekuatan angin 85 mil per jam. Angin kencang itu mengakibatkan gelombang besar setinggi lebih kurang 5 meter di Outer Banks, California Utara.
Gordon mengakibatkan dua kapal nelayan yang berada di pantai Florida tenggelam. Badai itu melemah dan menghilang saat mencapai ke barat pantai Florida.
Pad hari yang sama tahun 1895, seorang ahli fisika, Wilhelm Conrand Rontgen, menjadi ilmuwan pertama yang berhasil meneliti X-rays atau sinar-X.
Pencapaian itu merupakan kemajuan penting yang dapat menguntungkan berbagai bidang, terutama kedokteran.
Selain itu, di hari yang sama pada 1864, Presiden Abraham Lincoln kembali terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.