Sukses

Ini Calon Presiden AS Jagoan Dino Patti Djalal

Pro-kontra terhadap kedua calon presiden AS kian santer terdengar. Dino Patti Djalal pun buka suara soal pilihannya.

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump dan Hillary Clinton menjadi 2 calon yang paling diunggulkan dalam Pilpres AS kali ini. Calon dari Partai Republik dan Demokrat itu sama-sama berpeluang besar untuk menduduki kursi orang nomor satu di Gedung Putih.

Dubes RI untuk Amerika Serikat periode 2010-2013, Dino Patti Djalal angkat bicara terkait calon pemimpin Negeri Paman Sam itu. Menurutnya, sosok yang paling tepat sebagai pengganti Barack Obama kali ini adalah calon presiden wanita.

"Taksiran saya sih Hillary. Beberapa minggu lalu sempat sangat ketat (persaingannya), susah diprediksi. Ketika ada skandal wanita, komentar locker room Trump, agak memutar situasi," ujar Dino kepada Liputan6.com.

"Dengan itu enggak ada pemimpin republik yang akan bela dia, kalau bela dia sama saja bunuh diri. Dia (Donald) seperti kehilangan leadership. Dia lebih banyak membela diri defensif ketimbang menjual 'dagangannya'," jelas dia

Selain itu, Dino juga membeberkan bahwa jagoannya itu sudah mengantongi suara lebih melalui electoral college.

"Jadi minggu lalu butuh 270 electoral vote, Hillary sudah 307, diprediksikan oleh salah satu lembaga."

Hillary-Trump, 2 Capres Paling 'Dibenci' dalam Sejarah Pemilu AS (Reuters)

"Saya sih tetap melihat sekarang ini momentumnya ke arah Hillary, kecuali kalau dia melakukan kesalahan yang fatal," beber Dino.

Meski demikian, pro-kontra terhadap kedua calon kian santer terdengar. Dino mengatakan bahwa keduanya memiliki 'dosa' dan kekurangan.

Baik Hillary Clinton dan Donald Trump sama-sama memiliki persepsi negatif. "Hillary sebanyak 58 persen, Donald Trump 80 persen. Jadi orang yang benar enggak suka ada," tuturnya.

Saksikan wawancara terkait Pemilu AS selengkapnya dengan Dino Patti Djalal dalam video berikut ini: