Sukses

Pennsylvania Direbut, Trump Cetak Sejarah Raih 270 Suara?

Belum ada kandidat presiden memenangkan Electoral College sebelumnya, bahkan di masa pemilu modern.

Liputan6.com, New York - Harapan Hillary Clinton menambah jumlah electoral votes kandas saat Donald Trump memenangkan suara negara bagian Pennsylvania.

Dengan tipis, Trump meraih suara 48,7 persen dan Hillary 47,6 persen.

Pennsylvania mendukung Demokrat dalam setiap pemilihan presiden sejak tahun 1992. Tapi satu analisis menemukan bahwa telah terjadi tren, bahwa warga di sana kini cenderung Republikan daripada negara lain selama beberapa siklus terakhir.

Pennsylvania dasarnya telah terbagi menjadi dua negara -- tampak lebih seperti AS yang terdiri dari Midwestern konservatif di pertengahan bagian barat AS dan Northeastern di timur Paman Sam.

Di Western Pennsylvania, industri baja dan pertambangan telah menurun selama beberapa dekade, seperti dikutip dari NPR, Rabu (8/11/2016).

Pemilih kerah biru yang biasanya Demokrat; sekarang mereka solid ke Republik, mengubah kulit politik negara bagian itu. Sementara, industri-industri baru di bagian timur negara bagian, seperti perawatan kesehatan, telah pindah. Ini adalah salah satu negara di mana pengangguran sebenarnya sudah meningkat dalam satu tahun terakhir (sebelumnya 4,7 persen menjadi 5,7 persen).

Dengan suara electoral sebesar 20, angka Trump dipastikan melebihi electoral vote mayoritas, yaitu 270. Dengan demikian, suami dari Melania Trump telah mencetak sejarah memecahkan rekor mayoritas.

Trump menang di 6 negara bagian penting seperti di Texas, Ohio, Arizona, dan Florida.

Belum ada kandidat presiden memenangkan Electoral College sebelumnya, bahkan di masa  pemilu modern. Demikian dilansir Heavy.com.

Kemenangan presiden dengan mayoritas electoral vote hanya terjadi pada pemilihan tahun 1800, saat itu pertarungan antara Thomas Jefferson melawan John Adams.