Liputan6.com, New York - Secara mengejutkan, Donald Trump berhasil mengungguli Hillary Clinton dalam pemilu presiden 2016. Taipan properti itu kini telah menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih setelah mendapatkan 276 electoral votes, sementara Hillary harus puas dengan perolehan 218 electoral votes.
Meski dikenal sebagai sosok kontroversial, kemenangan Trump serta merta memberikannya tempat di panggung politik internasional. Ucapan selamat pun mengalir dari sejumlah pemimpin dunia.
Baca Juga
Seperti dikutip dari CNN, Rabu (9/11/2016), menurut manajer kampanye Trump, Kellyanne Conway, Presiden Barack Obama telah menghubungi Trump untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya.
Advertisement
"Keduanya memiliki 'percakapan yang menyenangkan' dan akan bertemu dalam waktu dekat di Washington," kata Conway.
Terkait dengan hal tersebut, Gedung Putih belum memberikan komentar. Namun kediaman resmi Presiden AS itu memastikan akan menyusun jadwal untuk pertemuan tersebut. Gedung Putih juga memastikan akan bekerja sama dengan presiden terpilih untuk menyukseskan transisi kekuasaan.
Dari Inggris, Downing Street--kediaman resmi PM Inggris--merilis pernyataan yang memuat ucapan selamat kepada Trump.
"Saya ingin memberi selamat kepada Donald Trump yang telah terpilih sebagai Presiden AS, setelah berjuang dalam musim kampanye. Inggris dan AS memiliki hubungan yang abadi dan istimewa berdasarkan nilai-nilai kebebasan, demokrasi, dan keberanian. Kami akan tetap menjadi mitra yang kuat dan dekat dalam perdagangan, keamanan, dan pertahanan. Saya berharap untuk dapat bekerja sama dengan presiden terpilih, Donald Trump, membangun hubungan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan kedua negara pada tahun-tahun mendatang," demikian pernyataan Downing Street.
Melalui akun Twitternya, PM India, Narendra Modi, juga men-tweet ucapan selamat kepada Trump.
"Selamat @realDonaldTrump telah terpilih sebagai presiden ke-45 AS," cuit PM Modi.
PM India tersebut juga menuliskan, pihaknya menghargai persahabatan yang diartikulasikan Trump kepada India selama masa kampanyenya. Modi juga berharap kerja sama yang terjalin ke depannya di bawah pemerintahan Trump dapat membawa hubungan kedua negara ke level yang lebih tinggi.
Komentar atas kemenangan Trump juga datang dari Iran. Akun Twitter Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengunggah video pidato Khamenei beberapa waktu lalu disertai dengan tulisan, "komentar terhadap rakyat AS yang pada akhirnya memilih #DonaldTrump".
"Menariknya, orang yang bicara blakblakkan lebih disambut hangat. Karena pria itu bicara lebih blakblakan, lebih terus terang, rakyat AS memberi perhatian kepadanya...", ujar Khamenei dalam video tersebut.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah lebih dulu memberikan selamat kepada Trump. Melalui pernyataan yang dirilis Kremlin, Putin berharap adanya kerja sama yang seimbang antara AS dan Rusia yang kini tengah dalam kondisi kritis.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, juga telah menyampaikan ucapan selamat kepada presiden terpilih AS. Ia mengharapkan kerja sama yang baik di masa-masa mendatang.
Sementara itu, pernyataan kontroversial datang dari Israel. Menteri Pendidikan sekaligus Pemimpin Partai Jewish Home, Naftali Bennett, tak hanya memberi selamat kepada Trump. Ia juga mengatakan dengan terpilihnya miliarder AS itu, maka era negara Palestina telah berakhir.
"Kami berterima kasih kepada Hillary Clinton atas persahabatannya dengan Israel. Kami yakin hubungan spesial antara AS dan Israel akan berlanjut dan bahkan tumbuh kuat. Kemenangan Trump adalah sebuah kesempatan bagi Israel untuk menarik kembali gagasan negara Palestina yang akan merugikan keamanan kita. Ini adalah sikap presiden terpilih sebagaimana yang tertulis dalam platformnya dan itu seharusnya menjadi kebijakan kita, jelas dan sederhana. Era negara Palestina sudah berakhir."