Liputan6.com, Paris - Pada 11 November 1918, Perang Besar atau Perang Dunia I akhirnya berakhir.
Pagi itu, pukul 05.00 Jerman yang di ujung tanduk --karena kekurangan perbekalan dan sumber daya manusia di tengah ancaman invasi -- menandatangani gencatan senjata dengan Sekutu di luar Kota Compiegne, Prancis, demikian dikutip dari situs History, Kamis (10/11/2016).
Gencatan senjata disepakati mulai berlaku pada jam ke-11, hari ke-11, bulan ke-11 pada tahun 1918
Advertisement
Ada alasan mengapa pihak Berlin menyerah. Jerman tak cukup kuat untuk melancarkan perlawanan, khususnya setelah Amerika Serikat bergabung dalam perang. Ribuan prajurit yang masih segar bugar asal Negeri Paman Sam juga telah tiba di Prancis.
Para jenderal perang Jerman meminta pemerintah untuk menghentikan pertempuran. Sang Pemimpin Kaiser Wilhelm juga meninggalkan takhtanya pada 9 November 1918.
Sementara, pemerintahan baru yang dipimpin Friedrich Eber memilih opsi damai sebagai jalan keluar. "Kami harus melakukan segala upaya untuk mengamankan perdamaian secepat mungkin demi rakyat Jerman dan mengkonsolidasikan kebebasan yang telah mereka menangkan," kata dia, seperti dikutip dari New York Times.
Gencatan senjata itu mengakhiri perang global yang berawal pada 28 Juni 1914 ketika putra mahkota Austria-Hungaria Archduke Franz Ferdinand dan istrinya Sophie dibunuh saat berkunjung ke Sarajevo, ibukota Bosnia.
Perang tersebut melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi: Entente Powers -- Inggris, Prancis, Serbia, dan Kekaisaran Rusia (selanjutnya Italia, Yunani, Portugis, Rumania, dan Amerika Serikat ikut bergabung) -- bertempur melawan Central Powers -- Jerman dan Austria-Hungaria (selanjutnya Turki Ottoman dan Bulgaria ikut bergabung).
Pertempuran tersebut menewaskan 9 juta tentara, serta melukai 21 juta serdadu. Tak sampai di situ, sedikitnya 5 juwa warga sipil tewas akibat penyakit, kelaparan, atau menjadi korban di zona merah.
Sejarah pun dunia berubah. Empat dinasti -- Habsburg, Romanov, Ottoman, dan Hohenzollern, yang memiliki akar kekuasaan sejak zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Tinggal nama.
Namun, gencatan senjata yang ditandatangani hari itu tak ditujukan sebagai perjanjian perdamaian yang permanen. Pihak Sekutu secara sepihak membuat Perjanjian Versailes yang menerapkan sanksi berat bagi Jerman -- memaksa para pemimpinnya untuk menerima rasa bersalah atas perang yang terjadi, membayar kompensasi miliaran dolar, melepaskan 10 persen wilayahnya serta koloninya, dan menyetujui pembatasan militer.
Jerman tak punya pilihan lain selain menandatangai perjanjian itu.
Tak disangka, masalah baru muncul. Perjanjian tersebut menjadi pukulan berat bagi rakyat Jerman dan memicu runtuhnya Republik Weimar pada 1933. Di tengah kondisi itulah, muncul sosok Adolf Hitler.
Saat berkuasa, Hitler mengecam Perjanjian Versailles, menyebutnya tak adil. Di bawah perintahnya, Jerman menginvasi Polandia pada 1 September 1939.
Jerman juga menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Sementara, di Asia Pasifik, Jepang membombardir Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 7 Desember 1941. Rentetan peristiwa itu memicu Perang Dunia II.
Tak hanya berakhirnya Perang Dunia I yang terjadi pada tanggal 11 November.
Pada 1975, Angola merdeka dari Portugal. Sementara, pada 1969, rocker Jim Morrison ditangkap di dalam pesawat oleh FBI karena mabuk dan memicu kekacauan.