Sukses

3 Petunjuk 'Ramalan' Nostradamus soal Nasib Donald Trump

Sejumlah orang yakin, sudah garis tangan Donald Trump untuk menjadi pemimpin Amerika Serikat. Seperti yang diramalkan Nostradamus.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orang yakin, sudah garis tangan Donald Trump untuk menjadi pemimpin Amerika Serikat.

Meski, seperti dikutip dari CNN, berdasarkan perhitungan suara sementara hingga Jumat 11 November 2016 waktu AS, Hillary Clinton memimpin perolehan popular vote 63,4 juta di atas Trump yang meraup 61,2 juta -- ironisnya Electoral College telah memutuskan miliarder nyentrik itu yang menjadi pengganti Barack Obama, sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat.

Muncul sebagai 'kuda hitam' di pertarungan internal Partai Republik, maju ke babak final tanpa restu petinggi Grand Old Party (GOP) yang berlambang gajah, diramalkan kalah oleh sejumlah jajak pendapat, kemenangan Trump tentu saja jadi hal yang sangat mengagetkan.

Namun, sejumlah penganut teori konspirasi mengaku tak kaget ketika tahu Donald Trump memenangkan Pilpres 2016. Menurut mereka, itu telah diramalkan.

Selain kebetulan telah digambarkan dalam sejumlah produk Hollywood, termasuk kartun The Simpsons, konon terpilihnya Donald Trump sebagai presiden telah diramalkan oleh Michel de Nostredame alias Nostradamus.

Nostradamus (Wiki)

Ramalan Nostradamus soal masa depan manusia konon ada dalam bukunya The Prophecies atau Les Propheties -- yang terdiri atas lebih dari seribu quatrain atau sajak 4 seuntai--yang terdiri atas empat baris--dalam Bahasa Prancis.

Berikut 3 hal yang dianggap menjadi petunjuk ramalan Nostradamus soal Donald Trump, seperti dikutip dari The New York Post, Sabtu (12/11/2016):

1. Orang yang Tak Tahu Malu

Ini yang ditulis Nostradamus dalam Century III, Quatrain 81:

"The great shameless, audacious bawler (Orang tak tahu malu, tukang omong yang berani)

He will be elected governor of the army: (Ia akan dipilih menjadi gubernur militer: )

The boldness of his contention (Pendiriannya yang blak-blakan)

The bridge broken, the city faint from fear." (Jembatan akan hancur, ketakutan akan melanda kota)

Presiden ke-45 AS Donald Trump didampingi keluarga menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya di Manhattan, New York Rabu (9/11). Trump unggul cukup jauh atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. (REUTERS/Carlo Allegri)

 

Sejumlah penganut teori konspirasi meyakini, apa yang ditulis Nostradamus merujuk pada Trump yang kini terpilih sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat.

Sementara, gubernur militer, dianggap mewakili panglima tertinggi atau 'commander in chief' -- jabatan yang dipegang oleh Presiden AS.

2. Perang Dunia III

Dalam tulisannya, Nostradamus menyebutkan nama wilayah lain, yakni Bizantium dan Mesir. Namun, para penganut teori konspirasi yakin, ramalan itu ditujukan pada Amerika Serikat.

Ini yang ditulis Nostradamus dalam Century I, 40:

"The false trumpet concealing madness will cause Byzantium to change its laws. (Terompet palsu yang menyembunyikan kegilaan akan membuat Bizantium mengubah hukumnya)

From Egypt there will go forth a man who wants the edict withdrawn, changing money and standards." (Dari Mesir, akan muncul seorang pria yang menginginkan keputusan ditarik, mengubah uang, dan standar)

Lantas apa kaitannya dengan Trump? Mereka yang percaya teori konspirasi menunjuk soal apa yang dilakukan miliarder nyentrik itu sepanjang kampanye.

Trump, menurut mereka, menimbulkan gejolak karena pandangannya dan komentar soal imigrasi.

Mereka yang percaya dengan ramalan Nostradamus meyakini, sang peramal telah memprediksi kemenangan Trump. Kini mereka khawatir, sosok kontroversial itu bakal memicu Perang Dunia III.

Ilustrasi bom nuklir dalam Perang Dunia

 

Visi Trump soal AS dianggap ikut memperkuat ramalan tersebut. Ia ingin menambah jumlah tentara aktif 540 ribu, menambah kapal angkatan laut sebanyak 350, dan batalion jet tempur Angkatan Udara sebanyak 1.200.

Menurut prediksi Nostradamus, Perang Dunia III akan pecah antara dua kekuatan besar di dunia, berlangsung selama 27 tahun, dan bertepatan dengan penampakan sebuah komet di langit malam - yang akan memicu kekerasan, bencana alam, dan perang nuklir.

Meski tak ada dasar ilmiah yang mendukung 'ramalan' berusia 400 yahun tersebut, sejumlah pengguna sosial media ramai-ramai bereaksi.

"Nostradamus meramalkan hasil (pilpres) ini. Nostradamus meramalkan yang terjadi setelah terompet kemenangan, akan ada perang besar! Dia memperkirakan ini 400 tahun yang lalu!," kata salah satu pengguna Facebook.

3. Kemunculan Melania Trump

Kalimat "Byzantium to change its laws", oleh sebagian orang juga diyakini merujuk pada istri Trump, Melania.

Melania Trump tiba menghadiri debat capres AS ketiga dan terakhir di University of Nevada, Las Vegas, Rabu (19/10). REUTERS/Carlos Barria

Seperti dikutip dari Inquisitr, Melania Trump adalah imigran pertama yang jadi Ibu Negara (First Lady) AS.

Sebelumnya, istri Presiden John Adams, Louisa adalah satu-satunya wanita utama yang lahir di luar AS hingga saat ini.

Louisa Adams memasuki Gedung Putih pada 1825. Meski lahir di luar negeri, ia memiliki ayah asli Amerika, dan ibu dari Inggris.

Sementara, orangtua Melania berkewarganegaraan Slovenia dan bukan warga negara AS.

Melania adalah satu-satunya ibu negara yang lahir di sebuah negara komunis.