Sukses

Ketua DPR AS: Kami Tidak Sedang Membentuk Pasukan Deportasi

Meski dalam kampanyenya Trump berkata akan menindak tegas imigran gelap, namun anggota parlemen tak bersiap membentuk pasukan deportasi.

Liputan6.com, Washington DC - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Paul Ryan, mengatakan, meskipun dalam kampanye Donald Trump akan menindak tegas para imigran, namun anggota parlemen tidak sedang bersiap untuk membentuk pasukan deportasi untuk memulangkan para imigran gelap.

"Kami tidak berencana untuk membuat pasukan deportasi. Donald Trump tak berencana melakukan itu," ujar Ryan dalam State of the Union, yakni pidato yang disampaikan oleh Presiden AS dalam sesi gabungan Kongres Amerika Serikat.

"Itu bukan merupakan fokus kami. Kami berfokus pada pengamanan perbatasan. Kami pikir itu yang pertama dan terpenting, sebelum kita masuk ke isu imigrasi lain, kita harus tahu siapa yang datang dan pergi dari Amerika--kita harus mengamankan perbatasan," imbuh dia seperti dikutip dari CNN, Senin (14/11/2016).

Dalam acara "60 Minutes" di CBS, Trump mengatakan bahwa dirinya tetap berencana untuk membangun tembok antara AS dengan Meksiko, sama seperti apa yang dia ucapkan ketika kampanye.

"Untuk beberapa wilayah tertentu aku akan, namun hanya wilayah tertentu, tembok lebih tepat. Aku sangat baik dalam hal ini, itu dinamakan konstruksi," ujar Trump ketika ditanya apakah dia lebih memilih membangun pagar dibanding tembok.

Ia juga berjanji untuk fokus mendeportasi orang-orang yang telah melakukan kejahatan di Amerika Serikat.

"Apa yang kami akan lakukan adalah menangkap orang-orang dengan catatan kriminal, anggota geng, pengedar narkoba, di mana orang-orang ini, mungkin jumlahnya dua juta--atau bisa mencapai tiga juta--kami bisa mengeluarkan mereka dari AS atau kita penjarakan," ujar Trump dalam acara "60 Minutes" seperti dikutip dari Independent.

Namun, senada dengan apa yang diungkapkan Ryan, Trump berkata bahwa mengamankan perbatasan adalah hal terpenting.

Ketika ditanya apakah dirinya akan mendukung seruan Donald Trump untuk menaikkan tarif besar pada impor dari negara-negara seperti Meksiko, Ryan membelokkan pertanyaan tersebut.

Sebaliknya ia mengatakan akan mendukung reformasi pajak untuk mengatasi tantangan yang sama tanpa adanya kerusakan jaminan ekonomi.

Ketua DPR juga mengatakan bahwa siap untuk tetap memakai beberapa unsur Undang-Undang layanan kesehatan yang ditandatangani oleh Obama, yakni Obamacare. Tapi ia tidak berkomitmen untuk mengamanatkan asuransi pengendali kehamilan untuk wanita tanpa biaya.

"Obamacare gagal. Harus diganti. Kami akan melakukan hal itu. Kami dapat membenahi apa yang buruk dalam layanan kesehatan dan melanjutkan elemen yang baik," kata Ryan.