17-11-1986: Bos Mobil Prancis Ditembak Teroris 'Anti-Kapitalis'

Liputan6.com, Paris - Hari ini 30 tahun silam, bos perusahaan mobil Prancis, Renault, menghembuskan napas terakhir dengan cara tragis. Ia dibunuh oleh sekelompok orang di Paris.

Pada 17 November 1986, Georges Besse ditembak beberapa kali di luar rumahnya. Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 20.30.

Para pembunuh diduga seorang pria dan seorang wanita. Mereka menaiki sepeda motor dan melepas tembakan ketika Besse muncul dari mobil yang dikemudikan sang sopir.

Dilansir dari BBC on This Day, bos perusahaan mobil ternama Prancis itu ditembak di bagian kepala dan dada. Luka yang cukup parah membuatnya meninggal di lokasi kejadian, di tempatnya terjatuh di atas trotoar.

Pemerintah Prancis menduga itu adalah perbuatan kelompok anti-kapitalis sayap kiri, Action Directe.

Belum ada bukti, tapi jika demikian, maka itu akan menjadi serangan pertama kelompok tersebut pada individu di luar pemerintahan. Sebelumnya, mereka membunuh seorang pejabat kementerian pertahanan, Jenderal Rene Audran pada Januari 1985.

Georges Besse menjadi bos mobil Renault, perusahaan mobil milik negara sejak Januari 1985.

Bersatu Melawan Terorisme

Georges Besse membuat perusahaan yang tengah merugi itu lalu meraih laba besar pada bulan September 1986. Namun, metodenya menuai kecaman.

Besse melakukan berbagai cara, termasuk merumahkan 21.000 pekerja dalam masa jabatan 18 bulan pertama. Hal itu tentu menyebabkan pihak oposisi dari serikat pekerja menelan pil pahit.

Mungkin caranya itulah yang membuatnya menjadi sasaran pembunuhan.

Presiden Prancis saat itu, Francois Mitterand mengatakan kematian Georges Besse menyebabkan duka yang mendalam.

"Tindakan ini menegaskan sekali lagi, bahwa semua pasukan kita harus bersatu melawan terorisme, tanpa berkedip dan tanpa kompromi," kata Mitterand tegas.

Pada tanggal yang sama tahun 2003, aktor Hollywood Arnold Schwarzenegger terpilih menjadi Gubernur California.

Sementara pada 17 November 2013, Tatarstan Airlines Penerbangan 363 mengalami kecelakaan di Bandara Kazan, Rusia. Tragedi itu menewaskan lima puluh orang.