Liputan6.com, Jakarta - Tak dipungkiri jika sebagian manusia tergila-gila dengan harta, termasuk emas. Karena termasuk logam yang susah didapatkan dan melalui proses panjang, hal tersebut membuat emas memiliki harga tinggi.
Sejak zaman dahulu, emas telah dianggap sebagai barang bernilai. Berdasarkan catatan arkeologi, logam mulia tersebut ditemukan dalam alat-alat yang digunakan untuk ritual keagamaan. Tak hanya itu, emas juga merupakan simbol kekuasaan dan identitas suatu budaya.
Baca Juga
Namun, sejumlah harta yang terbuat dari emas hingga kini masih belum terpecahkan misterinya, entah itu dari pembuatnya, tujuannya, atau lokasi harta itu berada saat ini
Advertisement
Dikutip dari Listverse, Rabu (16/11/2016), berikut 10 artefak emas yang membingungkan.
1. Papan Emas Berisi Kutukan
Papan kutukan merupakan benda yang umum pada masa Romawi Kuno. Tulisan pada logam mulia tersebut berisi kutukan untuk membalas dendam.
Pada Agustus 2016, sejumlah arkeolog menemukan papan itu di Serbia timur. Beberapa di antaranya berisi mantra jahat, di mana para ahli meyakini simbol unik merupakan kode rahasia antara penggunanya dengan kekuatan jahat.
2. Lonceng Emas Raksasa Dhammazedi
Dibuat pada Abdad ke-15 di Myanmar, lonceng tersebut terbuat dari paduan emas, perak, dan tembaga, dengan berat mencapai 300 ton.
Pada 1609, seorang tentara bayaran Portugis bernama Felipe de Brito merebut lonceng dan menyeretnya ke Sungai Bago. Ketika ia mencoba mengangkutnya, benda itu tenggelam.
Hingga kini lokasi jatuhnya lonceng emas masih menjadi misteri. Selama 400 tahun aliran Sungai Bago juga telah berubah sehingga mempersulit pencarian. Namun, beberapa orang meyakini bahwa lonceng itu hanya sekedar kisah.
3. Spiral Emas Pemuja Matahari
Pada 2015, sebanyak 2.000 spiral emas sepanjang 3 cm ditemukan di Zealand, Denmark. Dibuat sekitar tahun 900 hingga 700 SM, arkeolog meyakini bahwa benda itu merupakan bagian dari pakaian upacara yang dikenakan oleh pemuja Matahari pada Zaman Perunggu--karena kilauannya, emas dikaitkan dengan Matahari.
Zealand merupakan salah satu wilayah dengan konsentrasi emas tertinggi di Eropa Utara. Sejumlah peniti emas juga ditemukan dalam penggalian yang sama.
Sebelumnya, empat gelang emas ditemukan di wilayah itu. Pada Abad ke-19, petani setempat menemukan enam mangkuk emas. Para ahli berteori bahwa daerah itu sangat penting bagi penduduk Zaman Perunggu.
4. Badak Emas Mapungubwe
Badak Emas Mapungubwe merupakan salah satu artefak terpenting yang ditemukan di Afrika Selatan. Benda itu terbuat dari lembaran emas yang dipalu di atas bingkai kayu berukir.
Bersamaan dengan penemuan tersebut di tahun 1932, ditemukan pilan sembilan kilogram perhiasan emas, manik-manik, dan figur hewan lainnya.
Mapungubwe merupakan kerajaan terbesar di sub-Sahara Afrika pada Abad ke-13. Selama beberapa dekade, badak emas itu dikaitkan dengan kepentingan politik. Namun saat ini para ahli sepakat bahwa artefak itu dibuat secara lokal pada periode pra-kolonial.
5. Cincin Emas Prajurit Griffin
Pada 2015 para arkeolog mengekskavasi makam Prajurit Griffin yang berusia 1500 SM. Makam tersebut dipenuhi dengan artefak, termasuk empat cincin emas misterius.
Cincin tersebut terdiri dari beberapa lembar emas dan memperlihatkan gambar rumit dari mitologi Minoa. Para ahli meyakini cincin tersebut dibuat di Kreta dan digunakan untuk menyegel dokumen resmi.
Peradaban Minoa di Kreta menghilang secara misterius pada 1200 SM. Menurut teori, Peradaban Mykenai menaklukan Minoa dan menyerap budaya mereka. Sementara itu beberapa lainnya menduga bahwa cincin itu merefleksikan interaksi budaya dan pertukaran ide.
6. Gaya Skithia Murni
Pada 1998 para arkeolog menemukan 5.000 benda dari emas dengan total 20 kg di Siberia selatan. Beberapa di antaranya termasuk anting-anting, liontin, dan manik-manik.
Banyak di antaranya merupakan figur atau gambar binatang, seperti kumbang, singa, unta, dan rusa, yakni hewan yang pernah mengembara di Siberia. Menurut ilmuwan, penemuan tersebut tergolong unik, karena mencerminkan gaya Skhitia murni yang sebelumnya belum pernah dilihat arkeolog.
7. Mahkota Emas Dewi Cinta
Seorang kakek di Dorchester, Inggris, tidak menyangka bahwa kotak yang didapat dari kakeknya menyimpan sebuah mahkota emas murni yang diduga berasal dari peradaban Yunani Kuno berusia 2.300 tahun.
Para ahli memperkirakan bahwa itu merupakan mahkota myrtle yang berasal dari tahun 300 SM. Mahkota itu memiliki diameter 20 cm dan memiliki bobot 100 gram.
Bangsa Yunani kuno menggunakan mahkota dengan bentuk tersebut untuk acara keagamaan dan kompetisi atletik. Mahkota myrtle secara khusus dikaitkan dengan Aphrodite. Myrtle merupakan bunga suci bagi dewa itu dan merupakan pengingat nyata dari kekuatan cinta.
8. Emas Olahan Tertua
Baru-baru ini arkeolog menemukan emas olahan tertua di Bulgaria. Berasal dari tahun 4500 SM, manik emas berukuran 3 milimeter itu ditemukan di Tell Yunatsite--diyakini ilmuwan sebagai situs urban tertua di Eropa.
Arkeolog meyakini bahwa penduduk Tell Yunatsite telah pindah dari Anatolia hanya beberapa abad sebelumnya. Namun cara mereka mengembangkan teknik metalurgi masih menjadi misteri.
Saat ini ilmuwan meyakini bahwa mereka merupakan bagian dari jaringan perdagangan yang luas dan mungkin telah mempraktekkan industri logam untuk pertama kalinya dalam sejarah.
9. Gagang Pedang dari Emas
Ketika mengekskavasi sebuah lapangan bola baru, pekerja Skotlandia menemukan artefak dari Zaman Perunggu, termasuk pedang dengan gagang emas berusia 4.000 tahun. Namun karena terlalu lembut, peneliti tak dapat mengangkatnya dari tanah, sehingga membuat mereka berencana mengangkat juga tanah di sekelilingnya.
Skotlandia merupakan dataran dipenuhi dengan situs dari Zaman Perunggu. Para peneliti baru-baru ini membuat kembali rupa seorang wanita Skotlandia "Ava" yang telah berusia 3.700 tahun.
10. Lempengan Emas Dewa Angin
Pada 2016 pekerja di Jawa menemukan kotak berisi 22 lempengan emas kecil di desa Ringilarik, Boyolali, Jawa Tengah. Berasal dari Abad ke-8, lempengan tersebut berisi simbol dan karakter tentang dewa.
Lempengan tersebut terbuat dari emas 18 karat dan berukir aksara Jawa kuno. Tulisan di dalamnya memberikan arah para dewa angin versi Jawa kuno.
Sejauh ini, para ahli telah mencatat nama-nama delapan dewa angin dari lempengan terpisah.