Sukses

Mengintip Pesona Budaya dan Tradisi Korea di Jalan Insadong

Kawasan Insadong dikenal sebagai pusat budaya sejak zaman Dinasti Joseon yang berkuasa pada 1392 hingga 1910.

Liputan6.com, Seoul - Bagi pecinta belanja, Korea Selatan tentu identik dengan Myeongdong. Kawasan bisnis di Kota Seoul ini adalah surga bagi para pegila belanja, khususnya pakaian dan kosmetik.

Tak hanya di Korea Selatan, nama Myeongdong juga sangat familiar bagi wisatawan asing, termasuk dari Indonesia.

Namun, surga belanja di Seoul tak hanya Myeongdong. Ada kawasan lain yang tak kalah menarik dan juga menjadi salah satu destinasi paling disarankan bagi mereka yang tengah berwisata di Korea Selatan, yaitu Jalan Insadong. Jalan ini berlokasi di Jongno-gu, jantung Kota Seoul.

Liputan6.com berkesempatan mengunjungi tempat ini bersama delegasi ASEAN Media People's Visit to Korea, akhir Oktober lalu. Kendati tengah diguyur hujan ringan, pengunjung tetap saja ramai memadati kawasan ini.

Kesan pertama yang terlihat di Jalan Insadong adalah kawasan ini sarat dengan seluk beluk budaya tradisional Korea. Deretan toko-toko yang ada di jalan utama atau di gang-gang umumnya menjual barang-barang kerajinan yang berkaitan dengan budaya Korea. Sangat berbeda dengan pusat bisnis lainnya yang memiliki atmosfer modern dan kekinian.

Petunjuk nama Jalan Insadong di Kota Seoul, Korea Selatan. (Liputan6.com/Rinaldo)

Kita dengan mudah menemukan toko hanbok (pakaian tradisional), hanji (kertas tradisional), teh tradisional, keramik, lukisan dan kerajinan khas Korea lainnya. Selain itu, terdapat pula lebih dari 100 galeri seni, kedai teh tradisional, dan restoran-restoran khas Korea.

"Sebagian besar hasil kerajinan tangan yang berhubungan dengan budaya Korea memang diperjualbelikan di sini. Jadi, kalau mau mengenal budaya Korea lewat kerajinannya ya ke Insadong," jelas Hyun Jin Kim, pemandu kami selama di Korea.

Karena itu pula, jangan heran kalau saat berada di Insadong, Anda akan bertemu dengan kelompok remaja Korea yang mengenakan hanbok bersiliweran di sepanjang jalan. Seperti warga dan pengunjung lainnya, mereka sibuk bercengkerama serta membeli jajanan ringan di kaki lima.

Salah satu festival seni di Jalan Insadong, Kota Seoul, Korea Selatan. (teacherspagewordpress.com)

Di kawasan ini memang ada sejumlah tempat yang menyewakan hanbok untuk umum. Dengan membayar sebesar 25.000 won (sekitar Rp 300 ribu), kita sudah bisa mengenakan hanbok pilihan sendiri dan difoto dengan beragam latar belakang yang bisa dipilih sesuai selera. 

"Cara untuk menikmati sejarah dan pesona Insadong memang harus merasakan budaya Korea yang ditawarkan di sini. Mengenakan hanbok hanya salah satunya dan yang paling umum dilakukan pengunjung di Insadong," ujar Hyun Jin Kim.

Dan memang, penelusuran Liputan6,com membuktikan kalau kawasan ini bukan pusat budaya rekaan pemerintah, tapi sudah menjadi cerita sejarah sejak terbentuknya Korea.

 

Jalan Tua Sarat Sejarah

Jalan Insadong di distrik Jongno menjadi salah satu tempat yang populer di kalangan wisatawan saat berada di Kota Seoul, Korea Selatan. Jalan sepanjang lebih dari 700 meter ini membentang di antara Anguk-dong Rotary dan Tapgol Park (Jongno 2-ga).

Kawasan Insadong dikenal sebagai pusat budaya sejak zaman Dinasti Joseon yang berkuasa pada 1392 hingga 1910. Selama berlangsungnya Dinasti Jeoseon pula, Insadong merupakan jalanan yang dimanfaatkan sebagai tempat studi bagi para pelukis. Hingga kini, pengrajin, pelukis dan pecinta seni terus mendirikan tokonya di kawasan ini.

Tak hanya kehadiran para pelukis, Insadong sebagai penanda kawasan budaya Korea dari masa lalu juga terlihat dengan beragam festival yang berlangsung di sepanjang jalan dari pagi hingga malam setiap akhir pekan. Tak jarang, wisatawan pun diajak ikut dalam memeriahkan festival jalan tersebut.

Keramaian di salah satu pusat jajanan pasar di Jalan Insadong, Seoul, Korea Selatan. (bullen.eu)

"Karena adanya festival serta pengunjung yang ramai, setiap akhir pekan (Sabtu-Minggu) kendaraan tidak boleh melewati Jalan Insadong. Ini juga demi kenyamanan pengunjung," jelas Jun Seong Hyo, pemilik salah satu restoran tradisional Korea yang berada di kawasan Insadong.

Tak hanya soal seni, kuliner berupa jajanan tradisional Korea pun bertebaran di sepanjang Jalan Insadong. Lazimnya kudapan ringan, penjual dan dagangan mereka dijual di emperan jalan tak ubahnya penjual gorengan di Jakarta.

Salah satu toko barang antik di Jalan Insadong, Seoul, Korea Selatan. (lokopokotravel)

Jajanan yang populer di sini antara lain Kkultarae atau gulungan madu. Terbuat dari madu yang dikeraskan dan tepung gandum, pembeli bisa melihat langsung proses pembuatan jajanan yang tampak seperti helaian benang berwarna putih dan disusun rapi itu.

Ada lagi Hotteok, salah satu jajanan paling populer, terutama saat musim dingin. Kudapan ini terbuat dari tepung atau adonan beras ketan yang diisi dengan campuran gula, kacang tanah dan bubuk kayu manis dan kemudian digoreng diatas wajan panas.

Salah satu jajanan pasar di Jalan Insadong, Seoul, Korea Selatan. (insightguides.com)

Kemudian ada Gukhwappang, yang terbuat dari adonan yang dituangkan ke dalam cetakan berbentuk bunga krisan lalu diisi dengan pasta kacang merah.

Gyeranbang atau kue telur juga layak dicoba. Bagian bawah kue berupa roti dan atasnya dari telur yang diceplok. Adonan roti berlapis telur itu dipanggang di dalam cetakan.

Sambil mengunyah beragam kudapan itu, tak ada salahnya menikmati aksi para pengamen yang mudah ditemui di sudut-sudut jalan. Tak ada salahnya pula minta dilukis oleh para seniman yang siap melayani pesanan wisatawan. Pokoknya, Insadong siap memanjakan pengunjung dengan semua yang berbau Korea.

 

5 Hal yang Wajib Dilakukan di Insadong

Banyak hal bisa dilakukan jika mengunjungi Jalan Insadong, yang semuanya bisa berbau tradisi dan budaya. Namun, ada sejumlah hal yang sangat sayang jika tak dilakukan jika sudah berada di jalan ini.

Seperti banyak disebut oleh warga Korea sendiri, belum ke Insadong jika belum melakukan lima hal di bawah ini. Jadi, inilah lima hal yang harus dilakukan jika benar-benar ingin merasakan atmosfer dari salah satu jalan bersejarah di Kota Seoul ini.

1. Mengunjungi Ssamzigil

Ssamziegil Mall, salah satu landmark Jalan Insadong yang merupakan gabungan antara deretan toko empat lantai dengan ruang terbuka. (unoemilio.com)

Inilah ikon Jalan Insadong. Sebuah bangunan terbuka empat lantai yang terdiri dari toko kerajinan khas Korea yang umumnya buatan tangan. Beragam aksesoris khas Korea seperti kalung, anting atau gelang bisa didapat di tempat ini.

Puas memelototi barang bernilai seni itu, tak ada salahnya pula mampir ke lantai teratas Ssamzigil. Sejumlah kafe yang menawarkan minuman segar bisa menjadi pengobat lelah. Dan jangan lupa, panorama indah dari lantai ini akan membuat tangan tak mau jauh-jauh dari kamera.

Jika beruntung, ruang terbuka yang ada di tengah-tengah Ssamzigil akan menampilkan berbagai atraksi seni, baik seni tradisional maupun modern. Akhir pekan adalah pilihan waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat ini.

2. Menyewa Hanbok

Sebuah festival di Insadong yang diramaikan warga yang mengenakan pakaian tradisional hanbok. (korea.net)

Rugi kalau sudah sampai di Jalan Insadong tapi tak sempat mencoba mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea. Tentu akan menjadi pengalaman yang istimewa jika bisa mengenakan hanbok, difoto dan itu dilakukan di negara asalnya, Korea Selatan. Untuk mewujudkan ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sekitar 3.000 won.

Caranya, datangi Insadong Tourist Information Centre yang tak jauh dari Ssamzigil. Di tempat ini kita bisa bebas memilih hanbok yang akan disewa lengkap dengan aksesorisnya. Anda yang menyewa hanbok diberi waktu selama 20 menit untuk berpose dalam berbagai gaya. Dijamin ini akan menjadi kenangan berharga saat pulang ke Tanah Air.

3. Memborong Souvenir

Salah satu toko yang menjual beragam aksesoris dan kerajinan tangan tradisional Korea di Jalan Insadong, Seoul, Korea Selatan. (visitkore.or.kr)

Tentu tak lengkap kalau pulang dari Insadong tanpa menenteng buah tangan, khususnya aksesoris. Karena ini Insadong, pusat souvenir yang sangat kental akan nuansa budaya Korea, dahaga untuk membawa oleh-oleh yang sangat khusus akan terpenuhi.

Banyak ragam buah tangan bisa didapat di jalan ini. Mulai dari kaos dengan aksara Korea, gantungan kunci, sumpit dan sendok khas Korea, dompet unik, tempat pensil, dan kipas khas Korea. Belum lagi barang antik yang terbuat dari kayu, keramik dan aneka logam.

Yang menjadi pembeda dengan souvenir lainnya di pusat belanja Kota Seoul, di tempat ini ciri khas budaya Korea sangat kental. Baik itu melalui motif, aksara dan warna yang digunakan. Sehingga terkesan souvenir yang ada di Insadong sangat khusus dan sulit didapat di tempat lain.

4. Menyantap Ddong Ppang

Ddong Ppang atau Poo Bread, kue berbentuk kotoran manusia yang bisa dibeli di pintu masuk Ssamzigil, Jalan Insadong, Seoul, Korea Selatan. (flickr.com)

Selain beragam hasil budaya dan tradisi, Insadong juga menawarkan beragam jajanan dan kudapan. Para penjual yang menggunakan gerobak atau bak mobil mudah ditemui di trotoar Jalan Insadong. Jajanan yang populer di Insadong antara lain Kkultarae atau gulungan madu, Hotteok, Gukhwappang, dan Gyeranbang atau kue telur.

Namun, tak ada yang mengalahkan popularitas Ddong Ppang atau Poo Bread. Kalau 'kuat mental', tak ada salahnya mencoba roti berbentuk kotoran manusia dengan isian pasta kacang merah yang bisa dibeli di pintu masuk Ssamzigil ini.

Adonan yang digunakan untuk membuat Ddong Ppang kurang lebih sama dengan adonan untuk panekuk atau waffle, untuk kemudian diisi dengan pasta kacang merah lalu kemudian dipanggang. Saat dipanggang pun aroma wangi jajanan ini sudah terasa. Ddong Ppang di Ssamzigil dijual seharga 2.000 Won untuk 3 buah (Rp 22 ribu).

5. Berfoto dengan Gadis Korea

Kelompok remaja Korea berpakaian hanbok yang kerap ditemui di Jalan Insadong, Kota Seoul. (Liputan6.com/Rinaldo)

Ramainya warga, khususnya remaja putri yang lalu-lalang di Insadong dengan pakaian hanbok bukan pemandangan yang aneh. Karena dikenal sebagai jalan yang identik tradisi dan budaya Korea, hal itu dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Setiap hari tak ubahnya bak parade hanbok di Insadong.

Hebatnya lagi, mereka umumnya sangat ramah kepada wisatawan asing dan tak menolak jika dipotret. Bahkan, dengan senang hati mereka bersedia diajak foto bersama jika diminta dengan sopan. Namun, tak sedikit pula yang malu-malu.

Di sinilah tantangannya. Jika bisa mengajak rombongan remaja putri Korea untuk berfoto bersama, tentu akan menjadi pengalaman tersendiri. Foto itu nantinya akan sangat fenomenal, karena bisa dikelilingi gadis-gadis Korea berbusana tradisional di salah satu lokasi terbaik di Kota Seoul.