Liputan6.com, Mosul - Pasukan paramiliter Irak dilaporkan merebut kembali sebuah pangkalan udara strategis di utara luar kota Tal Afar. Informasi itu disampaikan oleh juru bicara Popular Mobilization Forces.
Ahmed al Assadi mengakui, bahwa pasukan milisi belum menguasai beberapa kantong-kantong perlawanan ISISÂ di dalam pangkalan udara. Pada Rabu 16 November malam, operasi pembersihan akan terus berlanjut selama beberapa jam ke depan.
Baca Juga
Komando Operasi Gabungan Irak lantas mengeluarkan pernyataan serupa terkait perebutan tersebut.
Advertisement
Pihak berwenang menuturkan, markas itu akan berfungsi sebagai area pertahanan untuk Pasukan Keamanan Irak dalam pertempuran mereka dengan ISIS barat di Mosul.
Tal Afar adalah kota yang didominasi Sunni, yang digunakan untuk dibagi antara Sunni dan Syiah Turkmen sebelum ISIS merebutnya pada 2014. Berjarak sekitar 70 kilometer (43 mil) barat dari Mosul.
Mosul, kota kedua terpadat Irak itu adalah benteng besar terakhir ISISÂ di Irak dan kelompok teror berkuasa di sana.
"Sebuah serangan ISIS di Mosul, sebelumnya dinyatakan 'dibebaskan' dari gerilyawan dan menewaskan sedikitnya dua warga sipil dan melukai tujuh orang termasuk anak-anak," kata para pejabat militer Irak mengatakan kepada CNN, Rabu (17/11/2016).
Para pejabat mengatakan setidaknya empat mortir mendarat di lingkungan Mosul timur, al Zahraa, yang dideklarasikan di bawah kontrol penuh pasukan keamanan Irak hampir sepekan lalu.
Saksi juga mengatakan kepada CNN, ada kematian warga sipil dan korban luka dari serangan.
Dalam video yang disiarkan stasiun TV lokal Kurdi Rudaw, menunjukkan beberapa orang terluka, termasuk anak-anak dengan luka berdarah.
Operasi Komando Militer Bersama Irak menyatakan, enam hari lalu pasukan keamanan telah mengambil kontrol penuh dari al Zahraa serta dua lingkungan timur lainnya -- al Samah dan al Malayeen.
Perlawanan Sengit
Pasukan Irak telah mengalami perlawanan sengit saat mereka merangsek masuk ke Mosul.
Sementara kehadiran ISIS telah mulai berkurang di bagian utara kota. Sejumlah warga mengatakan kepada CNN mereka kecewa dengan laju pembebasan Mosul.
Mereka mengatakan orang semakin takut karena mereka lihat kemajuan lambat yang dilakukan pasukan Irak.
ISIS tengah memperkuat posisi dan bergabung dengan kelompoknya, setelah pasukan Irak mendesak masuk ke Mosul.
Serangan ke Mosul secara ofensif dimulai hampir satu bulan yang lalu atau pada awal Oktober.