Liputan6.com, Berlin - Masa-masa pemerintahan Barack Obama sudah hampir berakhir. Sebelum keluar dari Gedung Putih, presiden ke-44 Amerika Serikat itu mengadakan kunjungan diplomatis terakhirnya ke beberapa negara Eropa, seperti salah satunya Jerman.
Suami Michelle Obama itu disambut dengan baik oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada Kamis 17 November 2016, seperti dikutip dari IBTimes.co.uk, Jumat (18/11/2016).
Dalam pertemuan tersebut Obama mengungkapkan 'harapannya' untuk presiden terpilih AS, Donald Trump.
Advertisement
Dalam pidatonya saat bertemu dengan Merkel, Obama mengatakan, agar Trump berani 'menghadapi' Rusia jika suatu saat Presiden Rusia Vladimir Putin menyimpang dari nilai dan norma internasional.
Obama menambahkan bahwa dia berharap penerusnya tidak 'sembarangan' mengambil langkah pendekatan riil-politik, untuk menghadapi Putin.
Presiden ke-44 AS itu juga mengatakan bahwa sang miliarder nyentrik harus tetap waspada pada Rusia, karena ada bukti yang menunjukkan Kremlin diduga melakukan pembajakan cyber di Negeri Paman Sam.
Sebagai seseorang yang masih 'bau kencur' dalam bidang kebijaksanaan politik masih belum jelas bagaimana Trump akan membangun hubungannya dengan Putin.
Keraguan itu masih sering dipertanyakan, walaupun Trump telah berdiskusi dengan Kremlin tentang menormalisasikan hubungan AS-Rusia.
"AS memiliki pengaruh di beberapa wilayah dan juga di dunia dalam rangka menyelesaikan masalah di penjuru Bumi, kami sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Rusia," kata Obama ketika ditanya mengenai pendapatnya bagaimana Trump akan menangani Rusia.
"Saya telah mencoba menjalin hubungan yang konstruktif dengan Kremlin, tapi nyatanya ada perbedaan antara bagaimana Rusia 'mengendalikan' dunia dan bagaimana kami melihat dunia, contohnya saja isu Ukraina dan Suriah, kita sangat berbeda, " tambah Obama.
"Dan harapan saya  Trump dapat membangun kerjasama di beberapa bidang dengan Rusia. Gunakan pendekatan konstruktif, di mana nilai dan ketertarikan terjalin, namun saat hal tersebut dilanggar, Trump harus 'melawan' Putin dengan gagah," kata presiden AS itu menyampaikan harapannya dalam pidato di Jerman.
Donald Trump memang beberapa kali menyampaikan rasa kagumnya terhadap Putin, selama masa kampanye perebutan kursi kepemimpinan AS.
Setelah terpilih menjadi Presiden ke-45 AS, Trump mendapatkan telepon dari Putin, untuk mengucapkan selamat dan membicarakan hubungan antara Moskow dan Washington.
Sementara itu, juga pada masa kampanye, Rusia dituding melakukan pembajakan cyber dan berusaha mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS.
Obama mengatakan bahwa Kremlin telah menyampaikan pesan jelas dan memaksa AS memperhatikan pergerakan Rusia dengan hati-hati dan akan merespons dengan tepat jika hal terburuk terjadi.
Dalam pertemuan dengan Merkel, Obama menyampaikan beberapa isu terkait Uni Eropa dan Brexit. Ia berharap, "negosiasi antara keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan berjalan lancar dan sesuai aturan serta transparan."
Sementara itu Merkel, yang juga ketua partai Uni Demokratik Kristen, akan menghadapi pemilihan pada 2017 mengatakan bahwa dia akan mendekati Trump dengan 'pikiran terbuka'.