Liputan6.com, Berlin - Presiden Barack Obama kembali mengunjungi Berlin untuk meyakinkan sekutu terdekatnya, Kanselir Jerman Angela Merkel, tentang masa depan Uni Eropa setelah dirinya digantikan oleh Donald Trump.
Dalam kesempatan yang sama, Obama memberi peringatan adanya pergeseran tatanan global pada masa yang akan datang. Menurutnya, dunia dapat berubah menjadi lebih kejam, keras, dan bermasalah.
"Jika kita tidak memiliki aliansi trans-Atlantik yang kuat, kita akan mewariskan pada anak-anak kita dunia yang buruk," ujar Obama.
Advertisement
Baca Juga
"Kita akan mengalami kemunduran dibanding kemajuan. Jadi, siapa pun Presiden AS, siapa pun Kanselir Jerman, kita perlu mengingat itu. Rakyat kita yang memutuskan siapa yang menjadi presiden dan kanselir dan kita harus mengingatnya," imbuh dia.
Dikutip dari CNN, Jumat (18/11/2016), itu merupakan prediksi mengerikan yang dianggap bertentangan dengan sikap optimistis Obama yang telah berusaha memfasilitasi transisi damai ke Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Dalam kehadirannya di Eropa, Obama telah menyerukan kepada aliansi NATO, di mana ia bersikeras bahwa Trump tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi tanggung jawab dalam pertahanan bersama.
Namun dalam peringatan yang telah Obama sampaikan, ia mengingatkan agar terus waspada terhadap kelompok politik nasionalis di Amerika Serikat dan Eropa yang akan tumbuh lebih mengerikan. Ia kecewa melihat arus informasi dalam era digital, dan mengutuk kepalsuan yang menyamar sebagai fakta.
"Di zaman media sosial, di mana begitu banyak orang mendapatkan informasi sepotong-sepotong, jika kita tidak bisa membedakan antara argumen serius dan propaganda, maka kita berada dalam masalah," ujar Obama.
Obama juga memberi peringatan kepada Trump ketika berurusan dengan Rusia.
"Saya tak berharap bahwa presiden terpilih akan mengikuti cetak biru atau pendekatan kami dengan persis. Namun harapan saya adalah dia (Trump) tidak mengambil pendekatan real politik...," kata suami Michelle Obama tersebut.
Ini merupakan kunjungan terakhir Obama sebagai presiden ke Berlin, kota di mana ia memperkenalkan dirinya kepada dunia pada 2008. Namun kini ia harus menghadapi sejumlah pertanyaan sulit tentang masa depan hubungan trans-Atlantik dan kemajuan liberal.
Bagi Gedung Putih, Jerman merupakan sekutu yang paling diandalkan di Eropa. Bahkan juru bicara Gedung Putih mengatakan, Merkel adalah "mitra terdekat" AS sepanjang pemerintahan Obama.
Merkel menyatakan optimisme tentang Trump, di mana sikap terkontrolnya hampir tidak mencerminkan sedikit pun kekhawatiran. Ia juga turut memuji Obama karena telah memfasilitasi transisi secara lancar dan mengatakan bahwa dirinya akan mendekati Trump dengan pikiran terbuka.