Sukses

Istana Buckingham Jalani Renovasi Terbesar Sejak Perang Dunia II

Renovasi Buckingham Palace itu menelan dana US$ 621 juta atau Rp 832 miliar (kurs US$ 1 sama dengan Rp 13.423).

Liputan6.com, London - Buckingham Palace, Inggris, akan direnovasi dengan dana US$ 621 juta atau Rp 832 miliar (kurs US$ 1 sama dengan Rp 13.423). Perbaikan itu mencakup penggantian pipa yang bocor dan kabel anti-api.

Renovasi Istana Buckingham yang dananya diambil dari dana pajak itu membuat Ratu Elizabeth II terpaksa pindah kamar.

Seperti dilansir dari Daily Telegraph, Sabtu (19/11/2016), pekerjaan itu akan dimulai tahun depan dan diperkirakan berakhir pada 2027. Nantinya panel surya juga akan dipasangkan di atap istana, seperti ruang lebih besar untuk kunjungan umum dalam renovasi terbesar sejak Perang Dunia II.

Pemerintah meminta parlemen untuk menyetujui perbaikan tersebut dengan meningkatkan pangsa para bangsawan yang diterima dari Crown Estate -- properti milik kerajaan Inggris, menjadi 25 persen dari 15 persen selama periode tersebut.

Ratu Elizabeth dan suaminya, Pangeran Philip, rencananya tetap tinggal di istana tersebut, tetapi harus pindah kamar untuk sementara waktu. Sedangkan beberapa dari 37 staf yang saat ini tinggal di istana harus pindah.

"Istana ini sudah menjadi bagian dari DNA kami," ujar Tony Johnstone-Burt, Master of the Queen’s Household kepada wartawan dalam briefing di ruang istana.

Tony memperingatkan ada risiko signifikan atas sengatan listrik dan api dari kabel berusia 60 tahun, serta potensi kebocoran dari pipa timah yang dapat merusak lukisan. Ia menambahkan boiler istana juga sudah 30 tahun.

Memperpanjang Usia Buckingham Palace

Perombakan besar terakhir dari istana itu dilakukan tak lama setelah Perang Dunia II, untuk memperbaiki kerusakan akibat bom Jerman. Rencana renovasi terbaru ini ditujukan untuk memperpanjang umur bangunan sampai 50 tahun lagi.

Proyek renovasi ini rencananya akan dimulai pada April 2017.

Pejabat kerajaan mengatakan mereka mengharapkan anggota parlemen akan menyetujui anggarannya pada akhir Maret, mengikuti rekomendasi dari pemerintah untuk memperpanjang usia Buckingham Palace.

"Kami hanya memastikan Buckingham Palace sudah sesuai dengan tujuannya," kata pejabat Departemen Keuangan, David Gauke, seraya menyebut pekerjaan yang diusulkan amat mendesak.

Untuk memberikan gambaran tentang skala proyek renovasi tersebut, pejabat kerajaan mengatakan istana memiliki 775 kamar, 760 jendela dan 30.000 meter persegi lahan -- setara dengan 3,5 kali lapangan sepak bola.

Video Terkini