Liputan6.com, Moskow - Pada Sabtu 19 November 2016, pemerintah Swiss mengaku bahwa jet tempurnya terbang di sisi pesawat milik Presiden Rusia, Vladimir Putin. Akibatnya menimbulkan kemarahan Moscow. Namun, Swiss berkilah itu adalah rutinitas belaka.
Reporter Reuters yang berada di pesawat Putin melihat F/A-18 milik Swiss mendekati pesawat. Padahal burung besi itu tengah membawa delegasi Rusia, termasuk wartawak yang akan hadir di KTT APEC di Lima Peru.
Baca Juga
Jet tempur itu 'mengawal' hingga pesawat milik Rusia tidak lagi berada di langit Swiss. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Minggu (20/11/2016).
Advertisement
Salah seorang wartawan Rusia membagi insiden itu di Facebook-nya.
Andrey Kolesnikov, pemimpin redaksi majalah  Russian Pioneer, mengatakan, "kami terbang di atas Swiss. Lalu tiba-tiba pesawat kami 'dikawal' tiga jet tempur di tiga sisi berbeda. Mereka sangat dekat sehingga saya bisa melihat muka pilot."
Kedubes Rusia di Swiss pun geram dengan tindakan ini.
"Kami sangat kaget dan meminta penjelasan dari Swiss," kata Kedubes Rusia di Swiss.
Sementara itu, Departemen Pertahanan Swiss mengatakan bahwa dua jet tempurnya mengawal pesawat Rusia selama 7 menit di teritori negaranya.
Dikatakan pemeriksaan tersebut dilakukan sekitar 400 kali setahun untuk memeriksa identitas pesawat milik pemerintah asing.
"Ini seperti patroli polisi di jalan memeriksa mobil untuk memastikan itu tidak dicuri," kata seorang juru bicara.
Presiden Rusia Vladimir Putin terbang ke puncak KTT APECÂ - yang juga dihadiri Perdana Menteri John Key - dengan pesawat yang berbeda.
Kantor berita Rusia Sputnik mengatakan jet Swiss "mengejar" pesawat Rusia, sampai melewati perbatasan Swiss, di mana mereka menarik diri.
Sputnik menyimpulkan  "telah tumbuh propaganda anti-Rusia sehingga membuat "langkah-langkah keamanan" ekstra di beberapa negara Eropa.