Sukses

Temuan Mengejutkan Gigi Palsu Paling Tua di Eropa

Ternyata manusia purbakala sudah menggunakan gigi palsu untuk permasalan gigi mereka. Apa bahan prostetik tersebut?

Liputan6.com, Pisa - Sekelompok ilmuwan dari Universitas Pisa di Italia mendapatkan temuan tidak biasa dari makam keluarga purba di Lucca. Mereka menemukan seperangkat gigi palsu yang disusun dari gigi-gigi beberapa orang yang telah meninggal.

Protesis itu diduga bertarikh antara Abad ke-14 dan 17.

Tapi, jika benar berasal dari Abad ke-14, maka protesis itu merupakan yang tertua di Eropa.

Dikutip dari Ancient Origins pada Senin (21/11/2016), laporan The Local menyebutkan bahwa perangkat gigi palsu itu ditemukan di kapel San Francesco, tepatnya dalam kuburan keluarga Guinigis.

Keluarga terpandang itu beranggotakan para bankir dan pedagang yang memerintah kota Lucca dari 1392 hingga 1429. Para biarawan Franciscan telah hadir di situs itu sejak 1228, tapi gereja yang ada sekarang berasal dari Abad ke-14.

Para peneliti melaporkan temuan mereka dalam jurnal Clinical Implant Dentistry and Related Research. Disebutkan bahwa gigi-gigi palsu itu terdiri dari 5 gigi, yaitu gigi seri dan gigi taring, yang berasal dari orang-orang berbeda.

Biara San Francesco di kota Lucca, Italia. Ternyata manusia purbakala sudah menggunakan gigi palsu untuk permasalan gigi mereka. Apa bahan prostetik tersebut? (Sumber Wikipedia/Sailko)

Gigi-gigi itu dikaitkan dengan strip logam yang terbuat dari emas, perak, dan tembaga. Penggunaan tembaga menimbulkan bercak kehijauan pada gigi-gigi tersebut.

Lalu ada dua pin emas kecil yang disisipkan menembus akar gigi untuk merekatkan gigi-gigi ke strip emas. Protesis itu dipasangkan di gusi bawah pemakainya.

Analisis kalkulus pada gigi mengungkapkan bahwa protesis itu telah dipakai untuk jangka waktu yang lama.

Kedokteran Gigi Purbakala

Praktik kedokteran gigi yang mencakup pengeboran dan pengisian telah dilakukan manusia setidaknya selama 9000 tahun. Upaya pertama menyambung gigi-gigi manusia sebagai gigi palsu dapat dilacak hingga ke bangsa Mesir Kuno, sekitar 3.500 tahun lalu.

Di Italia, bangsa Eturscan dan Romawi mulai membuat set gigi-gigi palsu sekitar abad 7 SM.

Ada tiga temuan jembatan gigi di Mesir. Gigi yang hilang disangga menggunakan kawat emas atau perak ke gigi-gigi di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, jembatan gigi dibuat dari gigi-gigi donor.

Namun demikian, tidak jelas apakah hal itu dilakukan selama pasien masih hidup atau setelah pasien meninggal dunia demi keperluan merapihkan jenazah untuk penguburan.

Gigi palsu pada mumi Mesir Kuno. Ternyata manusia purbakala sudah menggunakan gigi palsu untuk permasalan gigi mereka.(Sumber Ancient Origins)

Pada 1400-an, gigi palsu mulai mengambil bentuk modern yang kita lihat sekarang ini. Gigi palsu itu dibuat dari ukiran tulang atau gading hewan, tapi tetap ada yang terbuat dari gigi manusia.

Para penjarah makam seringkali mencopoti gigi-gigi dari orang yang baru meninggal dan menjualnya kepada dokter-dokter gigi. Sementara itu, orang-orang miskin mencabut gigi mereka untuk dijual.

Hasil gigi palsu seperti itu seringkali tidak enak dipandang atau stabil, juga seringkali diikatkan kepada sisa-sisa gigi pasiennya.

Suatu masalah lain adalah kecenderungan usia gigi palsu yang tidak lama dan membusuk seiring berjalannya waktu. Gigi palsu berbahan porselen baru ada sejak Abad ke-18.

Dalam makalah temuan mereka, para peneliti menjelaskan, "Protesis gigi ini menyediakan temuan unik kedokteran gigi berteknologi maju pada zamannya."

"Pada Awal Zaman Modern, beberapa penulis menjelaskan tentang teknologi ikatan emas untuk penggantian gigi-gigi yang hilang. Namun begitu, belum ada bukti langsung perangkat-perangkat itu yang diketahui hingga sekarang."

Dr. Simona Minozzi, salah satu anggota tim, mengatakan kepada The Local, "Gigi palsu yang ditemukan dalam kuburan merupakan contoh pertama gigi-gigi palsu dari masa sejarah itu, dan karenanya menjadi tambahan bernilai bagi sejarah kedokteran gigi."