Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dua tahun lebih pesawat Malaysia Airlines MH370Â menghilang. Tak ada jasad yang ditemukan, hanya beberapa puing yang diduga kuat bagian dari kapal terbang nahas itu yang 'dimuntahkan' lautan.
Demi mencari kepastian akan orang-orang terkasih yang ikut hilang dalam musibah hilangnya MH370, kerabat para penumpang akan menuju Madagaskar. Mereka hendak mencari puing-puing yang mungkin memberikan petunjuk terkait nasib pesawat tersebut.
"Para kerabat akan melakukan perjalanan ke Madagaskar pada 3 hingga 11 Desember," demikian dikutip dari pernyataan yang dimuat grup Facebook, Voice 370 seperti dikutip dari BBC, Senin (21/11/2016).
Advertisement
"Tidak ada pilihan lain kecuali pergi sendiri untuk melakukan sesuatu guna mencari jawaban dan petunjuk," imbuh kelompok tersebut.
Seorang kerabat korban, Grace Subathirai Nathan, yang ibunya berada di pesawat itu, mengatakan bahwa ia ke Madagaskan dengan dana sendiri.
Ia akan bertolak bersama enam kerabat korban lainnya -- tiga dari Malaysia, dua dari China dan satu dari Prancis.
Madagaskar menjadi tujuan para kerabat penumpang MH370 karena semua puing-puing yang dianggap bagian kapal terbang itu ditemukan di wilayah Afrika Timur.
Beberapa kerabat mengatakan, hingga saat ini belum ada pencarian sistematis atas puing tersebut. Mereka mengatakan, temuan-temuan lain juga kemungkinan diabaikan oleh pihak berwenang.
Pesawat MH370 menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Malaysia bertanggung jawab sebagai koordinator pencarian.Â
Sejauh ini, enam buah puing telah ditemukan dan diduga kuat berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.
Ada 239 orang di dalam pesawat yang hilang itu. Diduga kuat kapal tersebut jatuh ke Samudera Hindia selatan.
Pencarian yang dipimpin Australia sejauh ini belum menemukan jejak pesawat. Bahkan upaya itu dijadwalkan akan ditangguhkan awal tahun 2017, kecuali ada penemuan baru yang signifikan.
Pihak berwenang Malaysia mengkritik langkah penundaan pencarian MH370 yang dilakukan Australia.