Sukses

Badai Otto Dekati Amerika Tengah, 3 Warga Tewas

Badai Otto diperkirakan bisa menguat menjadi Kategori 2, sebelum mendarat di dekat perbatasan Nikaragua-Costa Rica pada Kamis 24 November.

Liputan6.com, Panama - Badai Otto mendekati Amerika Tengah, tiga orang di Panama meninggal dan empat lainnya hilang. Informasi tersebut disampaikan oleh Presiden Panama Juan Carlos Varela.

Pusat badai Kategori 1 itu lebih dari 100 mil ke utara dari Panama City, guyuran hujan diharapkan mencapai 4 sampai 8 inci ke Panama dan tiba di selatan Kosta Rika pada Rabu.

Dilansir dari CNN, Rabu (23/11/2016), Badai Otto diperkirakan bisa menguat menjadi Kategori 2, sebelum mendarat di dekat perbatasan Nikaragua-Costa Rica pada Kamis 24 November 2016.

Karibia adalah salah satu dari beberapa daerah dengan perairan cukup hangat dan mendukung terjadinya badai di akhir musim. Tapi jarang sekali badai mendarat di wilayah selatan itu.

Sementara itu, bagian dari Amerika Tengah sudah terbiasa dengan badai. Ia juga memiliki medan terjal, yang membuat daerah rawan banjir dan tanah longsor jika dilanda badai yang bergerak lambat seperti Otto.

Pusat Badai Nasional AS menyebutkan, Otto terbentuk di Karibia selatan awal pekan ini. Badai tersebut terus menguat dan pada Selasa 22 November sore menjadi badai ketujuh pada musimnya di cekungan Atlantik.

Otto telat berkembang pada musimnya daripada badai lain di cekungan Atlantik, sejak Badai Epsilon pada 2005. Ini adalah badai terbaru yang terbentuk di Karibia, menggantikan Badai Martha tahun 1969.

Otto diperkirakan menjadi badai yang mendarat di bagian paling selatan sejak Badai Irene menghantam Nikaragua pada 1971. Jika benar mendarat di Nikaragua, itu akan menjadi badai pertama yang tiba sejak Badai Ida pada 2009.

Dan yang paling mengesankan, jika Otto mendarat di Kosta Rika, itu akan menjadi badai pertama yang tercatat dalam sejarah negara itu sejak 1851.

Musim badai resmi berakhir pada 30 November.