Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2016 tinggal hitungan hari, orang-orang bersiap memasuki tahun 2017 di tengah ketidakpastian: terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat, krisis di Suriah yang tak kunjung usai, pemilu Eropa yang memunculkan calon-calon dari sayap kanan ekstrem, serta kondisi perekonomian global yang terus stagnan.
Maka, sejumlah orang berusaha mencari tahu apa yang bakal terjadi pada 2017 -- meski sejatinya masa depan tak bisa diramalkan. Salah satunya adalah berusaha menemukan petunjuk dari sejumlah peramal besar, khususnya Nostradamus -- yang konon telah memprediksi sejumlah peristiwa penting dunia seperti Perang Dunia II dan teror 9/11.
Baca Juga
Pria bernama Michel de Nostredame adalah dokter, apoteker, penulis, dan
astrolog asal Prancis.
Advertisement
Dalam bukunya The Prophecies atau Les Propheties, ia dianggap menuliskan prediksi sejumlah kejadian besar yang terjadi di dunia.
Dalam buku itu, ada lebih dari seribu quatrain atau sajak 4 seuntai--yang terdiri atas empat baris--dalam bahasa Prancis, yang diyakini oleh mereka yang percaya, bisa meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang.
Karena sifatnya yang samar, dan tak ditulis dalam urutan waktu yang linear, sajak-sajak karya Nostradamus bisa diterapkan dalam segala situasi, untuk menebak-nebak peristiwa yang momentumnya tak jelas.
Jadi, apa yang 'diramalkan' Nostradamus untuk tahun 2017? Berikut hal-hal yang konon diprediksi sang peramal, seperti dikutip sebagian dari Inquisitr, Rabu (23/11/2016):
1. 'Sangkakala' Donald Trump
Ini yang ditulis Nostradamus dalam Century I: 40:
The false trumpet concealing madness
(Terompet palsu mengungkap kegilaan)
will cause Byzantium to change its laws.
(yang membuat Bizantium mengubah hukumnya)
From Egypt there will go forth a man who wants
(Dari Mesir, akan muncul seorang pria yang menginginkan...)
the edict withdrawn, changing money and standards
(agar dekrit ditarik, mengubah uang, juga standar)
Jika Donald Trump adalah 'terompet palsu' yang dimaksud, maka
Nostradamus memprediksi Presiden AS masa depan itu akan menjadi 'gila'.
Bizantium kini adalah Eropa Timur. Baris ketiga dan keempat bisa diartikan bahwa Trump berupaya mengintervensi situasi pengungsi -- yang akan berdampak pada mata uang Eropa atau Euro.
Namun, sejumlah pihak mengkritik penafsiran tersebut. Sebab, kata 'terompet' (trumpet) -- yang dikaitkan dengan Trump -- berasal dari Bahasa Inggris. Sementara, kata modern Prancis bagi trumpet adalah trompette.
Tak hanya itu, kuantrain tersebut juga telah digunakan berkali-kali dalam sejarah, tak spesifik mengarah pada Trump.
2. Nasib Israel
Ini yang ditulis Nostradamus dalam Century I: 57
The trumpet shakes with great discord.
(terompet bergetar oleh perselisihan besar)
An agreement broken: lifting the face to heaven:
(kesepakatan rusak: mengangkat wajah ke surga)
the bloody mouth will swim with blood;
(mulut yang bedarah akan berenang dalam darah)
the face anointed with milk and honey lies on the ground.
(wajah yang diurapi dengan susu dan madu akan tergeletak di tanah)
Sejumlah orang mengartikan 'tanah susu dan madu' sebagai Israel. Sementara, beberapa lainnya mengartikan kuatrain tersebut merujuk pada Perang Dunia III.
Hal tersebut bersesuaian dengan sejumlah prediksi akhir zaman yang diyakini tertulis dalam Injil -- yang mengaitkan Israel dengan kemunculan anti-Kristus.
Kalaupun Nostradamus salah, Donald Trump mengisyaratkan bahwa ia akan melakukan intervensi soal Israel. "Kita akan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem," kata penasihat Trump seperti dikutip dari NPR.
Pemerintah dan sejumlah figur politik di Israel kini menagih janji presiden AS terpilih itu. Sejumlah tokoh garis keras bahkan meminta Trump mengakhiri upaya damai solusi dua negara (two states solution) untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Belakangan, Trump menyebut, Jared Kushner, dapat membantu mewujudkan perdamaian di Timur Tengah meski tidak mendapat jabatan formal dalam pemerintahannya.
"Aku ingin menjadi seseorang yang menciptakan perdamaian antara Israel dengan Palestina. Itu akan menjadi prestasi yang luar biasa," ujar Trump dalam pertemuannya dengan The New York Times seperti dikutip dari New York Post, Rabu (23/11/2016).
3. Pengepungan
Nostradamus menulis hal ini dalam Century III: 50:
The republic of the great city
(Republik dari kota yang besar)
Will not want to consent to the great severity:
(Tak akan mau menyetujui keparahan yang luar biasa)
King summoned by trumpet to go out,
(Terompet memanggil raja untuk keluar)
The ladder at the wall, the city will repent.
(tangga bersandar di dinding. Kota akan menyesalinya)
Amerika Serikat adalah Republik Konstitusional sehingga sajak itu dianggap merujuk pada AS.
Metafora dalam kuatrain itu telah diinterpretasikan berulang kali pada masa lalu. Namun, jika digunakan dalam masa kini, diasumsikan bahwa Trump akan kesulitan meyakinkan rakyat Amerika Serikat untuk menyetujui terjadinya 'situasi parah luar biasa' yang ditimbulkan kekuatan asing.
Sementara, 'tangga yang bersandar di dinding' diartikan sebagai dimulainya pengepungan.
Nostradamus juga menuliskan sajak lain yang terkait dengan itu.
Century X: 76
The great Senate will ordain the triumph
(Senat besar akan menasbihkan kemenangan)
For one who afterwards will be vanquished, driven out:
(Untuk seseorang yang kemudian akan dikalahkan, diusir)
At the sound of the trumpet of his adherents there will be
(Saat suara terompet para pengikutnya akan...)
Put up for sale their possessions, enemies expelled.
(menjual semua harta mereka, musuh-musuh akan diusir)
Ini terdengar seperti konsekuensi dari konflik besar, mungkin Perang Dunia III. Diprediksi para 'pengikut' Donald Trump akan menjual harga benda mereka dan mengusir musuh.
4. Pembunuhan Donald Trump?
Dalam ramalannya, Nostradamus juga menyebut ada tiga sosok 'Anti-Kristus'. Dua sosok sebelumnya konon adalah Napoleon Bonaparte dan Adolf Hitler.
Yang ketiga konon muncul pada awal 2016 -- kemunculannya diperkirakan menjadi sinyal Perang Dunia III, sebuah pertempuran global yang akan berlangsung selama 27 tahun. Dan Donald Trump disebut-sebut mewakili sosok itu.
"Nostradamus memberikan nama sosok yang ketiga sebagai Mabus," tulis sosok yang mengaku sebagai peramal masa kini, John Hogue.
Berbeda dengan dua yang pertama, menurut dia, Mabus adalah yang pertama tewas dalam perang besar -- yang diawali pertanda komet, atau roket yang jatuh dari langit. "
Percaya tak percaya, apa yang dikatakan sebagai 'prediksi Nostradamus' hanya sekedar ramalan belaka.
Apapun, Presiden AS Barack Obama meminta warga Negeri Paman Sam, juga dunia untuk memberi kesempatan pada capres Republik itu untuk memimpin.
"Aku merasa dia (Trump) bersungguh-sungguh untuk menjadi presiden yang berhasil dan membawa negara ini maju. Aku tidak berpikir ada presiden yang menjabat dengan alasan 'aku ingin membuat orang-orang marah dan menghancurkan setengah negaraku'," kata Obama.
"Berikanlah dia kesempatan untuk memimpin Amerika," kata Obama seperti dikutip dari CNN.