Liputan6.com, New York - Sepanjang sejarah Amerika Serikat, ada delapan presiden yang meninggal dunia saat masih menjabat, empat di antaranya tewas dibunuh: Abraham Lincoln, James A Garfield, William McKinley, dan John F Kennedy.
Sejumlah orang berpendapat, bisa jadi Presiden ke-45 AS Donald Trump masuk daftar tersebut.
Bahkan sejak kampanye, miliarder nyentrik itu sudah jadi target 'penyerangan'. Awal November 2016, saat berkampanye di Reno, Nevada, seorang pendukung Partai Republik berusaha mengangkat poster bertuliskan 'Republicans against Trump'.
Advertisement
Namun, sejumlah pendukung Trump langsung meriakkan kata 'senapan', yang membuat pasukan pengawal presiden AS Secret Service meringkus pembawa poster yang belakangan diketahui bernama Austyn Crites -- yang ternyata sama sekali tak bersenjata.
Namun, tim sosial media Trump, Dan Scavino me-retweet isi Twitter yang menyebut kejadian itu sebagai insiden pembunuhan. "Hillary lari kabur dari hujan hari ini. Trump kembali ke panggung beberapa menit setelah upaya pembunuhan," demikian isi cuitan itu, seperti dikutip dari Vox, Senin (28/11/2016).
Bahwa Trump menjadi 'target pembunuhan' selama kampanye mungkin kabar yang dibesar-besarkan para pendukungnya. Namun, bukan tak mungkin pada masa depan, Secret Service harus bekerja ekstra keras untuk melindungi presiden yang mulai menjabat pada usia 70 tahun itu.
Soal ancaman terhadap Trump juga konon diramalkan oleh Baba Vanga, peramal tuna netra yang tutup usia pada tahun 1996, pada umur 85 tahun.
Ia bukan peramal biasa. Konon, prediksinya jitu. Dijuluki 'Nostradamus from the Balkans' -- Nostradamus dari Balkan, Baba Vanga adalah seorang peramal yang dihormati di Rusia dan sebagian Eropa.
Baba Banga meramalkan, Barack Obama adalah 'presiden terakhir' AS -- sama seperti yang konon diramalkan Nostradamus yang asli.
Menurut dia, AS akan mengalami kerutuhan ekonomi, terjadi kesenjangan antara si kaya dan miskin di utara dan selatan -- suasana mirip Perang Saudara Amerika, setelah Obama meninggalkan Gedung Putih.
Lebih jauh lagi, ia disebut-sebut memprediksi bahwa Presiden ke-45 AS terpilih tak bisa menjabat karena krisis ekonomi parah. Bisa jadi masa Obama memerintah akan diperpanjang karenanya.
"Semua orang menaruh harapan kepadanya, untuk mengakhiri itu (krisis), namun yang terjadi justru sebaliknya. Ia akan membawa negara ke masa penurunan drastis, konflik antara negara-negara bagian utara dan selatan akan meningkat," kata dia, seperti dikutip dari situs Inquisitr.
Sejumlah orang pun lantas mengaitkan ramalan itu dengan nasib Trump. Apakah ia akan dibunuh sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2017?
Atau bahwa Amerika Serikat akan mengalami krisis ekonomi dalam beberapa bulan yang bisa menghentikan pelantikan presiden terpilih?
Sejumlah orang lainnya memilih skeptis. Apalagi Baba Vanga tidak secara spesifik menyebut nama Donald Trump.
Ramalan 'Jitu' Baba Vanga
Meski ramalan hanya sekadar ramalan, yang belum tentu terbukti pada masa depan, sejumlah prediksi Baba Vanga dianggap jitu.
Baba konon memprediksi Presiden ke-44 AS berkulit hitam. Ramalan itu benar, Barack Obama adalah pemimpin pertama yang keturunan Afrika.
Perempuan yang lahir sebagai Vangelia Pandeva Dimitrova, di Strumica, Macedonia itu juga meramalkan kejadian teror 11 September 2001.
"Horor! Horor! Amerika akan jatuh setelah diserang burung besi."
"Serigala akan melolong dalam semak, dan darah tak berdosa akan mengalir," itu kata-kata yang diungkapkan pengikutnya, seperti dikutip dari Yahoo.news.
Pun dengan Tsunami 2004 yang merenggut 230 ribu nyawa. "Ombak besar akan menutupi area pantai yang luas di mana orang-orang dan desa-desa menghilang di bawah air."
Baba konon juga meramalkan kelahiran ISIS dan perang besar yang dimulai dari Suriah. Ia juga meramalkan kematian Raja Bulgaria Tsar Boris III dan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin.
Baba Vanga juga memprediksi karamnya kapal selam nuklir Kursk pada tahun 2000.
"Aku melihat para awak menghadapi ajal yang mengerikan ketika tim penyelamat internasional mencoba untuk mengangkat kapal dari dalamnya lautan."
Hingga kecelakaan kapal selam raksasa bertenaga nuklir, Kursk di tengah Laut Barents terjadi pada 12 Agustus 2000, yang menewaskan 118 orang, para pengikut Vanga mengira 'Kursk' yang dilafalkan sang peramal merujuk pada kota 'Kursk' di Rusia.
Ini yang diucapkan Vanga kala itu, "Pada pergantian abad, pada Agustus 1999 atau 2000 Kursk akan tenggelam oleh air, dan seisi dunia akan menangisinya."
Berikut 9 ramalan Baba Vanga yang lain:
1. Bumi akan mengalami pergeseran orbit yang berdampak luas pada 2023
2. Perang besar akan membuat populasi Eropa menghilang pada 2025
3. Kutub akan mencair, membuat permukaan air laut naik pada 2033.
4. Pada 2130, peradaban ekstrateresterial alias alien akan mencapai Bumi
5. Manusia akan mengalami kekeringan global pada 2170
6. Pada 2480, dua matahari buatan akan bertabrakan, membuat Bumi mengalami kegelapan total.
7. Pada 3005, lintasan Mars akan berubah akibat perang di Planet Merah
8. Pada 3797, Bumi akan mati. Namun, manusia telah mencapai perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk berpindah ke tata surya lain.
9. Pada 5079, Baba Vanga memprediksi alam semesta menemui titik akhirnya. Kiamat.