Liputan6.com, Khatmandu - Setelah gempa bumi berkekuatan 5,4 skala Richter menggetarkan wilayah Himalaya, salju dan es 'melucur' di Gunung Ama Dablam yang berada di selatan Everest.
Longsor salju tersebut mengakibatkan seorang Sherpa -- suku bangsa Nepal dan Tibet yang tinggal di kaki gunung Himalaya dan merupakan pendaki profesional -- tewas, sementara seorang pendaki Inggris mengalami luka-luka. Pria itu diselamatkan dengan menggunakan helikopter.
Baca Juga
Seperti dikutip dari CBSNews.com, Selasa (29/11/2016), kedua pendaki tersebut terkena hantaman es yang meluncur akibat longsor, saat berada di ketinggian sekitar 19.680 kaki atau 3.850 meter di atas gunung.
Advertisement
Menurut keterangan Iswari Paudel dari Himalayan Guides Nepal yang mengornaisir dan membekali ekspedisi tersebut, helikopter penyelamat menggunakan tali untuk mengangkat mereka dari gunung.
Sang pemandu tewas saat dalam perjalanan menuju kamp, sementara pendaki Inggris diterbangkan ke rumah sakit di Khatmandu.
Sementara waktu, belum ada informasi detail yang menyebutkan identitas kedua korban longsor es.
Tahun lalu, longsor es yang diakibatkan oleh gempa bumi menewaskan 19 orang yang berada di kamp Gunung Everest, dan melukai 61 orang lainnya.
Seismologi Center Nasional Nepal mengatakan, pusat gempa berada di perbatasan antara Distrik Ramechap dan Solukhumbu, sekitar 120 kilometer (75 mil) timur ibu kota, Kathmandu.