Liputan6.com, Port-au-Prince - Mayoritas rakyat Haiti telah memilih seorang pengusaha yang bergerak di sebagai pengekspor pisang sebagai presiden baru mereka. Sosok yang dimaksud adalah Jovenel Moise. Ia dikenal pula sebagai "pemula" dalam dunia politik.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/11/2016), Dewan Pemilu Haiti merilis hasil penghitungan sementara yang menunjukkan Moise memenangkan 55,67 persen suara dalam pemilu yang berlangsung pada 20 November 2016 lalu.
Sementara itu Dewan Pemilu menjelaskan bahwa terdapat 12 persen surat suara yang disisihkan karena terjadi penyimpangan. Dan itu tidak masuk hitungan.
Advertisement
"Kami salut dengan kematangan rakyat Haiti," ujar Presiden Dewan Pemilu, Leopold Verlanger.
Segera setelah hasil penghitungan suara sementara ini diumumkan, para pendukung Moise merayakannya dengan menari-nari di ibu kota negara itu.
Sebaliknya, hasil penghitungan suara sementara ini ditanggapi dengan aksi protes yang diwarnai kerusuhan oleh pendukung eks Presiden Jean-Bertrand Aristide asal Partai Fanmi Lavalas. Mereka mengklaim kemenangan kandidat yang diusungnya, Maryse Narcisse.
Pemilu yang berlangsung di Haiti belum lama ini merupakan pemungutan suara ulang yang seharusnya berlangsung pada Oktober 2015 lalu. Karena saat itu muncul tuduhan telah terjadi manipulasi hasil pemilu.
Semula pemilu akan digelar pada 9 Oktober 2016, tapi terpaksa mengalami penundaan menyusul terpaan Badai Matthew kategori empat yang memorakporandakan negara itu. Setidaknya 1.000 orang tewas dan 1,4 juta korban selamat sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Lambatnya hasil pemilu diketahui publik karena penghitungan dilakukan secara manual dan diangkut melintasi jalan negara yang tak layak pakai. Terlebih, serangan Matthew "mengoyak" wilayah selatan negara itu.
Moise (48) kelak akan menjadi pengganti Presiden Michel Martelly yang juga dikenal sebagai seorang penyanyi. Sosok Moise sebenarnya juga memenangi pemilu pada Oktober 2015 lalu. Namun sama seperti saat ini, kemenangannya kala itu juga diprotes.
Presiden terpilih Haiti ini adalah seorang pebisnis sukses yang menjalankan perusahaan pengekspor pisang. Ia melihat usahanya tersebut sebagai model untuk pembangunan pedesaan.
Kelak sebagai presiden, Moise dihadapkan pada dua tugas berat, yakni menghidupkan perekonomian dan pembangunan Haiti yang masih belum pulih pasca-gempa mematikan pada tahun 2010.
Pemilu sendiri dilaporkan berlangsung aman tanpa terjadi insiden keamanan. Meski jumlah pemilih dilaporkan sangat sedikit dan muncul kritik telah terjadi penipuan, namun para pemantau pemilu mengatakan hasil pemungutan suara sah atau dapat diterima.
Sebelum hasil sementara pemungutan suara dirilis, Presiden sementara Haiti, Jocelerme Privert telah menyerukan publik untuk tetap tenang. Ia juga menyinggung bahwa ketidakpastian politik tahun lalu telah menelan ongkos yang besar bagi negara itu.
"Ketika kita menghabiskan US$ 55 juta untuk pemilu, kita tak bisa membangun jalan sepanjang 55 kilometer. Ada 55 sekolah yang tak bisa kita dirikan...," ujar Privert.