Sukses

Ketukan Misterius di Angkasa Luar Bikin Astronot China Merinding

Saat di angkasa luar itu, dari dalam pesawatnya, ia mendengar suara ketukan misterius.

Liputan6.com, Beijing - Astronot China pertama, Yang Liwei, mengalami pengalaman aneh di penerbangan perdananya ke angkasa luar.

Saat di angkasa luar, dari dalam pesawatnya, ia mendengar suara ketukan misterius. Tak ada yang bisa menjelaskan dari mana suara itu berasal. Padahal saat itu, ia seorang diri.

Menurut Yang Liwei, yang kini berpangkat mayor jenderal di Angkatan Udara China, bunyinya lebih seperti orang mengetuk pintu di badan pesawat angkasa luarnya. Atau, mirip orang yang tengah memaku martil ke lempengan besi.

Dikutip dari Mirror, Rabu (30/11/2016), pria 51 tahun itu tak bisa menerangkan apa yang terjadi pada pesawat angkasa luarnya. Berbagai teori pun bermunculan soal asal muasal suara ketukan itu termasuk alien. Astronot Liwei mengklaim, ia tak lagi mendengar suara itu semenjak kembali ke Bumi.

Kejadian itu berlangsung pada tahun 2003. Liwei menjadi astronot China pertama yang dikirim ke angkasa luar. Selama 21 jam ia mengorbit mengelilingi Bumi berkali-kali.

Kisah misterius yang bikin pria itu merinding baru-baru ini saja ia ungkapkan setelah sekian lama.

"Situasi yang aneh yang aku alami selama berada di angkasa luar, adalah ketukan misterius itu," kata Yang Liwei.

"Suara itu tak berasa dari dalam atau luar pesawat, tapi seperti seseorang mengetuk badan kapal angkasa luar dengan martil," lanjutnya.

Yang mengungkapkan ia sangat gugup dan merinding mendengar suara itu. Dan kala itu, ia memilih untuk berada di tengah ruang kendali untuk mencari sebabnya.

Sayangnya, ia tak bisa menemukan sesuatu yang ganjil.

Ketika kembali ke Bumi ia menceritakan kisahnya kepada pihak pemerintah.

Namun, ia ditenangkan bahwa ada kemungkinan hal-hal ganjil yang sulit dijelaskan akan terjadi di angkasa luar. Termasuk suara misterius yang mungkin saja bisa terjadi. 

"Rekan sesudah aku yang juga terbang ke angkasa luar memiliki pengalaman yang sama, namun ada juga yang tidak..."