Sukses

10 Negara 'Remeh' Ini Berperan Penting dalam Perang Dunia II

Meski Jerman, Inggris, Rusia, Jepang, dan AS berpengaruh besar, ternyata 10 negara ini punya peranan penting dalam Perang Dunia II.

Liputan6.com, Jakarta - Perang Dunia II yang berawal pada 1 September 1939 dan berakhir pada 2 September 1945 memiliki dampak langsung maupun tak langsung pada hampir seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Jerman, Inggris, Uni Soviet, Jepang, dan Amerika Serikat pun muncul sebagai negara yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam perang yang menewaskan 50 hingga 85 juta korban jiwa tersebut.

Namun terdapat sejumlah negara yang selama ini 'diremehkan' yang ternyata memiliki peranan penting dalam Perang Dunia II. Dikutip dari Listverse, Rabu (30/11/2016), berikut 10 di antaranya:

1. Australia Lepaskan Tembakan Pertama Pihak Sekutu

Senjata sekutu yang digunakan menembak untuk kali pertama (Craig Abraham)

Pada 4 September 1939, pagi hari setelah Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, sebuah kapal melintas di pelabuhan Point Nepean. Namun kapal tersebut menolak menyebutkan identitasnya ketika seorang personel pelabuhan bertanya.

Khawatir bahwa itu merupakan milik Jerman, Australia meluncurkan tembakan peringatan di haluan kapal.

Itu adalah tembakan pertama yang diluncurkan pihak sekutu setelah deklarasi perang.

Namun ternyata kapal tersebut merupakan milik Australia sendiri. Perlu diketahui, Negeri Kanguru itu telah kehilangan 27.000 tentaranya selama Perang Dunia II.

2. Kanada Membangun Angkatan Laut Terbesar Ketiga di Dunia

HMCS Pictou K146 milik Kanada (Canadian Navy Heritage)

Pada awal Perang Dunia II, Kanada bukan merupakan negara yang memiliki kekuatan militer besar. Namun ketika Jerman menginvasi Polandia, Kanada mulai mempersiapkan kekuatannya.

Dalam 10 hari, Kanada berinvestasi sebesar US$ 20 juta untuk membangun armadanya, melatih hampir 50 ribu pilot, membangun 80 ribu truk, 471 kapal, dan 16 ribu pesawat. Mereka juga mengirimkan 730.000 serdadu ke medan perang.

Kanada juga disebut sebagai kontributor terbesar dalam rencana pelatihan angkatan udara Inggris dan mendapatkan reputasi dunia untuk angkatan udaranya.

Negara di Amerika Utara itu juga memiliki angkatan laut terbesar ketiga di dunia setelah Perang Dunia II berakhir.

2 dari 5 halaman

India dan Malaysia

3. India Penyumbang Tentara Sukarelawan Terbesar

Tentara India di Burma (Wikimedia)

Sebanyak 2,5 juta warga India dengan sukarela berperang dalam Perang Dunia II, dan menjadi pasukan sukarela terbesar di dunia.

Namun tak semuanya berada di garis depan peperangan, beberapa di anara mereka bekerja di pabrik atau mempertahankan negara terhadap serangan udara.

Salah satu grup yang disebut The Fourteenth Army yang terdiri dari tentara Inggris, India, dan Afrika, berhasil merebut kembali Burma, di mana hal itu merupakan titik balik dalam perang.

Pada akhirnya, 30 tentara India mendapatkan Victoria Cross, yakni medali kehormatan tertinggi Inggris.

4. Warga Malaysia Berperang di Pertahanan Terakhir

Memori warga Malaysia yang berperang di Bukit Chandu (Wikimedia)

Pada 1942 Jepang menginvasi Singapura yang merupakan titik strategis utama bagi tentara Inggris.

Meski demikian, mereka yang bertempur di sana merupakan orang-orang Melayu, di mana pria bernama Adnan Saidi menjadi salah satu yang dikenang.

Walaupun tentara Jepang sempat menyamar, namun Saidi mengetahuinya, di mana salah satu pasukannya pun melancarkan tembakan. Setelah itu, Negeri Matahari Terbit tersebut merasa frustasi dan melancarkan serangan habis-habisan.

Meski Jepang berhasil mengambil alih tempat tersebut, namun Saidi dan tentaranya telah berjuang sekuat tenaga.

3 dari 5 halaman

Swiss dan Kenya

5. Swiss Tak Sepenuhnya Netral

Ilustrasi (History of War)

Meski Swiss tak memihak siapapun pada Perang Dunia II, namun mereka tak mengizinkan perang melintasi batas negaranya, salah satunya dengan mempertahankan wilayah udaranya.

Negara itu pernah menembak 11 pesawat Jerman yang memasuki wilayah udaranya saat jet itu melakukan perjalanan ke Prancis.

Jerman pun meminta Swiss untuk meminta maaf dan mengancam untuk membalasnya. Namun, Swiss balik membalasnya dan menuntut agar Jerman berhenti terbang di wilayah udaranya.

Ketika pasukan sekutu membalas serangan, sejumlah bom yang ditujukan untuk Jerman mendarat di tanah Swiss dan menewaskan 100 orang.

Amerika bersikeras bahwa itu merupakan kecelakaan, namun Swiss tak langsung mempercayainya. Akhirnya, AS harus membayar US$ 14 juta akibat kerusakan yang disebabkannya.

6. Kenya Melawan Italia dan Jepang

Tentara King's African Rifles saat berlatih di Kenya (Wikimedia)

Hampir 100 ribut masyarakat Kenya mendaftar menjadi pasukan King's African Rifles (KAR). Mereka merupakan tentara Afrika Inggirs terbesar dan memainkan peranan besar di Afrika.

Mereka mempertahankan tanahnya terhadap invasi Italia dan membantu KAR untuk memerangi dan menghentikan invasi Italia di sepanjang Afirka Timur. Setelah itu mereka bertarung di Madagaskar dan Burma.

Meski mengalamai diskriminasi selama perang, mereka tetap memanfaatkan stereotipe tersebut. Salah satu tentara bercerita, untuk menakut-nakuti tentara Jepang, mereka berpura-pura sebagai kanibal yang siap untuk "memangsa" tentara Jepang.

4 dari 5 halaman

Polandia dan Finlandia

7. Polandia Memecahkan Enigma

Ilustrasi: Joan Clarke bersama Alan Turing dan sekelompok matematikawan lain berhasil memecah kode sandi milik Jerman bernama Enigma (sumber: gizmodo.com)

Alan Turing memang merupakan sosok yang mampu memecahkan kode enigma Jerman. Namun ahli kriptografi asal Polandia, Marian Rejewski, sejatinya merupakan orang pertama yang bisa memecahkan kode tersebut.

Pada awal 1932, Polandia mulai bekerja untuk memecahkan kode enigma kompleks milik Jerman. Bekerja menggunakan dokumen yang dicuri oleh mata-mata Prancis, tim Polandia berhasil menduplikasi enigma.

Sayangnya, orang Jerman menyadari bahwa kode mereka telah dipecahkan dan meningkatkan kompleksitas sepuluh kali lipat. Polandia yang merasa terjebak, mengirim seluruh pekerjaannya kepada Inggris--di mana Alan Turing berhasil memecahkan kode enigma yang lebih kompleks.

8. Finlandia Berperang Melawan Satu Juta Pasukan Rusia

Pasukan patroli Finlandia berjaga-jaga atas kedatangan pasukan Rusia (Imperial War Museums)

Pada 1939, Finlandia bergabung dalam Perang Dunia II. Uni soviet pun berusaha menguasai beberapa pulau milik Finalndia, namun ketika mereka menolaknya, Soviet mengirimkan pasukannya.

Uni Soviet pun mengirim satu juta pasukannya dengan rasio tiga berbanding satu terhadap pasukan Finlandia. Meski Finlandia mengalami kekalahan, namun mereka membunuh 320.000 tentara Soviet, sementara pasukan Finlandia kehilangan 70.000 tentaranya.

5 dari 5 halaman

Armenia dan Uni Soviet

9. Hampir Seluruh Tentara di Sebuah Kota Armenia Menerima Medali

Tentara dari Chardakhlu yang menerima medali (Noah's Ark)

Sebuah desa bernama Chardakhlu di Armenia memainkan peranan penting dalam Perang Dunia II. Dari 1.250 warga yang bergabung dengan pasukan Soviet, 853 di antaranya menerima medali, 12 menjadi jenderal, dan tujuh menjadi pahlawan Uni Soviet.

Pada akhir perang, di wilayah tersebut terdapat pejuang yang memiliki tanda kehormatan paling banyak di Armenia. Hampir setiap tentara di desa itu pulang dengan medali di dadanya.

10. Uni Soviet Menewaskan 8 dari 10 Tentara Jerman

Tentara Uni Soviet saat sedang beristirahat setelah bertempur pada 1 April 1944 (RIA Novosti)

Meski Uni Soviet memainkan peranan penting dalam perang, namun sebagian besar orang tak menyadari seberapa besar peranan tersebut.

Negara tersebut bertanggung jawab atas 80 hingga 95 persen korban tewas dari pihak Jerman.

Jerman kehilangan banyak pasukannya pada Pertempuran Stalingrad, di mana tentara Rusia menumpas 20.000 tentara Jerman setiap harinya.

Tidak hanya berjumlah besar, tentara Rusia memiliki tentara yang berbakat, di mana sembilan dari sepuluh penembak jitu paling mematikan berasal dari Uni Soviet.

Video Terkini