Misteri Masih 'Menyelimuti' 10 Peristiwa Bersejarah Ini

Kapal Lusitania tenggelam pada 7 Mei 1915. Tepatnya hanya 18 menit setelah dihantam sebuah torpedo yang ditembakkan kapal selam Jerman.

Hampir 1.200 orang tewas dalam insiden tersebut.

Kala itu media Amerika Serikat (AS) menyebutkan, Jerman adalah 'kaum barbar' karena menyerang kapal penumpang yang tengah berlayar di wilayah netral Perang Dunia I.

Sementara itu di Berlin, warga diberitahu bahwa Inggris mengizinkan kapal tersebut ditenggelamkan karena mengangkut kargo ilegal.

Akibatnya banyak teori konspirasi yang muncul, mencoba mencari tahu siapa dan apa penyebab penyerangan tersebut.

Namun di tengah-tengah kebingungan tersebut, misteri baru muncul.

Setelah 15 detik torpedo meledak di kapal, ledakan kedua pun mengguncang Lusitania. Penyebabnya tidak diketahui.

Beberapa orang percaya bahwa air laut yang dingin bereaksi terhadap ketel uap kapal sehingga memicu ledakan.

Sementara yang lainnya menduga ada senjata ilegal di dalam kapal nahas tersebut.

Sebenarnya, kapal penumpang itu masih bisa mengambang dilautan setelah hantaman torpedo. Namun setelah ledakan kedua terjadi, bahtera itu menemui 'ajal'nya dan tenggelam ke dasar lautan.

Letusan misterius kedua diduga merupakan penyebab karamnya kapal.

Evan Muncie menjadi salah satu korban selamat dari reruntuhan bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi dahsyat Haiti pada 2010.

Penemuan pria tersebut membuat tim penyelamat dan dokter terkejut. Pasalnya Evan bertahan tanpa makan dan minum di bawah reruntuhan selama 27 hari.

Namun cerita yang dikisahkan oleh korban selamat itu lebih mengejutkan. Evan mengaku bahwa ada sosok berjubah putih yang membawakan air minum untuknya selama beberapa kali.

Kebanyakan orang menganggap Evan berhalusinasi.

Meski demikian muncul pertanyaan bagaimana mungkin ia bisa selamat tanpa ada seseorang yang membawakannya air.

Selain itu, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa seseorang dapat masuk atau mendekati Evan melalui celah-celah reruntuhan di mana ia ditemukan. Kisah Evan dan sosok berjubah putih itu terus menjadi misteri hingga saat ini.

Evan sendiri tidak mengalami luka serius, hanya beberapa goresan di kakinya. Kini dia telah pulih sepenuhnya.

Sejumlah teori konspirasi menyelimuti tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17.

MH17 ditembak jatuh oleh misil yang diluncurkan dari daratan. Nahas, tak ada yang selamat dari peristiwa itu.

Namun hingga kini ada misteri yang belum terpecahkan: mengapa seorang penumpang asal Australia menggunakan masker oksigen? Dan mengapa hanya dia yang memakainya?

Padahal pada saat itu, alat pembatu pernafasan tersebut sudah tak bisa lagi menyalurkan oksigen. Hal itu diakibatkan oleh gangguan pada listrik pesawat.

Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa pada saat pesawat hancur diudara akibat serangan misil, masker oksigen diduga jatuh sendiri dari tempat penyimpanannya. 

Berkaitan dengan misteri penggunaan masker oksigen tersebut, penyelidik mencoba mencari tahu jawabannya.

Namun mereka hanya bisa mencapai kesimpulan bahwa penumpang itu mungkin memasang masker sendiri atau ada seseorang di daratan yang memakaikannya.

Pada Oktober 1996, penumpang sebuah yacht panik dan menghubungi tim penjaga pantai di Florida.

Mereka melaporkan bahwa kapal yang mereka tumpangi mulai tenggelam. Enam belas orang yang berada di Intrepid--nama yacht itu--mengatakan bahwa mereka akan menunggu pertolongan di dalam sekoci.

Menanggapi laporan tersebut, penjaga pantai dengan segera menuju lokasi Intrepid. Namun setelah mencari sekitar 15.500 kilometer kubik di sekitar lautan, tim penyelamat tak bisa menemukan Intrepid maupun penumpangnya.

Helikopter pun dikerahkan untuk melakukan pencarian. Namun hasilnya nihil, Intrepid dan penumpangnya tak pernah ditemukan.

Salah satu foto yang paling horor dalam tragedi 9/11 adalah, potretan seorang pria jatuh dengan posisi kepala ke bawah dengan latar belakang runtuhnya Tower Utara WTC.

Foto itu banyak beredar di surat kabar. Pembaca mengkritik, gambar tersebut seharusnya tidak dipublikasikan.

Pria di dalam gambar diduga merupakan seorang karyawan di restoran Windows on the World, yang berada di puncak Tower Utara.

Dia diduga memilih loncat dari jendela restoran untuk menyelamatkan dirinya. Hingga detik ini identitas pria itu belum diketahui.

Tragedi tersebut dicatat sebagai salah satu hari terkelam dalam sejarah Amerika Serikat.

Satu tahun setelah serangan Pear Harbor, para operator radar menangkap sinyal yang menandakan ada pesawat terbang sedang menuju tempat mereka dari arah Jepang.

Dua orang pilot dikirim untuk menyergap pesawat itu. Namun ketika sampai di lokasi, mereka kaget melihat lubang-lubang peluru pada badan pesawat dengan pilot berlumuran darah di dalamnya.

Pesawat itu tidak memiliki roda pendaratan dan jenisnya dikenal sebagai P-40 Warhawk. Lambang yang tertempel pada badan pesawat pun belum pernah dilihat sebelumnya.

Setelah pesawat itu menghujam daratan, pilotnya hilang secara misterius dan tidak pernah ditemukan lagi.

Sebuah buku harian ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat. Diduga milik pilot yang hingga kini menghilang secara misterius dan tak diketahui nasibnya. 

Cathy Wayne adalah seorang penyanyi berkebangsaan Australia yang terbunuh menggunakan peluru tunggal kaliber 0,22. Kejadian itu terjadi ketika ia sedang naik panggung di pangkalan militer di Vietnam pada 1969.

Ia meninggal di pelukan kekasihnya, seorang pemain drum untuk band Sweethearts on Parade yang menjadi pengiring penyanyi itu. Saat meninggal, ia masih berusia 19 tahun.

Setelah penyelidikan dilakukan, seorang anggota US Marine bernama James Wayne Killen, ditetapkan menjadi tersangka penembakan. Namun Wayne mengatakan bahwa sebenarnya dia menembak target yang salah.

Setelah pengadilan ulang, ia dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan.

Pemusik lain yang bernama Don Morrisson diduga mengetahui orang yang menembak, tapi kurang memiliki bukti sehingga tidak bisa mengungkapkan nama orang tersebut.

Hingga sekarang, pembunuh Wayne masih belum diketahui.

Pada masa Perang Dingin, tepatnya pada 1967, ditemukan sebuah peti mengambang di lepas pantai Florida, dekat dengan Hallendale. Di dalamnya ada 7 balon berwarna kuning yang ditujukan kepada lembaga sumber daya mineral Kuba dan berasal dari Leningrad.

Para penyidik mengungkapkan bahwa peti itu telah mengambang di samudera selama setidaknya 8 minggu. Mereka juga menyebutkan bahwa balon-balon itu hanya berisi udara. Tidak ada tanda-tanda zat beracun di dalam atau sekitar balon-balon.

Peti serupa namun kosong ditemukan sejauh 217 kilometer dari yang berisi balon, di lepas pantai Marathon. Dua kotak itu disebut mampu menampung 50 kilogram, tapi berat keseluruhan dengan balon-balon hanya 14 kilogram.

Pihak Coast Guard tidak yakin bahwa itu sekedar tipuan. Tapi, masih menjadi misteri bagi penyidik apa alasan peti itu mengapung di pantai Florida.

Sebuah kereta pengantar surat mengalami kecelakaan, bertabrakan dengan kereta pengangkut barang di Charfield, Gloucestershire, Inggris, pada 13 Oktober 1928.

Kecelakaan itu sangat parah. Sehingga korban tewas akibat ledakan kedua kereta, terbakar hebat dan tak bisa dikenali lagi.

Para korban kemudian dimakamkan secara massal agar menghindari trauma tambahan kepada pihak keluarga.

Di antara para korban ada seorang anak lelaki dan perempuan yang tidak pernah diakui oleh siapapun.

Dari para penyintas, polisi mencari keterangan tentang kedua bocah itu. Misalnya informasi bahwa anak perempuan itu terlihat lebih muda daripada anak lelaki yang diduga berusia 10 tahun.

Ada juga anggapan bahwa mereka adalah dua saudara kandung.

Hingga hari ini, tidak ada seorangpun yang melapor bahwa anak-anak itu merupakan bagian dari keluarga mereka. Identitas kedua bocah itu juga masih belum diketahui. 

Anne Frank dibunuh di kamp konsentrasi Bergen-Belsen setelah ditangkap pada masa kejayaan Holocaust.

Hanya buku harian gadis remaja itu yang menjadi saksi bisu kekejaman yang diterimanya. Catatan itu ditemukan setelah bertahun-tahun kematian Anna. 

Kala itu, hanya ayahnya yang selamat dari perang. Anna dikhianati oleh seorang pria bernama Julius Dettman, yang memberitahu Nazi tentang keberadaannya. 

Namun, sebelum sempat diadili, Julius memilih untuk bunuh diri saat Jerman menyerahkan diri dalam perang. 

Semua informasi yang diketahui pengkhianat itu tetap menjadi misteri hingga detik ini.