Sukses

Pria Palestina yang Diduga Memicu Kebakaran Israel Dibebaskan

Jawad Ali Katosh dibebaskan oleh polisi karena tidak terlibat dalam motif politik.

Liputan6.com, Yerusalem - Seorang warga Palestina yang ditahan atas dugaan melakukan pembakaran bermotif politik di dekat desa Tepi Barat Battir dibebaskan setelah mendekam selama lima hari dalam tahanan. Pembebasan tersebut dilakukan atas permintaan polisi.

Sebuah pengadilan militer Israel di Tepi Barat memerintahkan pembebasan Jawad Ali Katosh, yang mengatakan bahwa dirinya telah membakar gulma beberapa puluh meter dari rumahnya untuk membakar sampah. Katosh pun mengaku telah memadamkan apinya.

Kepada pengadilan, polisi mengatakan mereka masih melihat kecurigaan terhadap Katosh. Namun ia dibebaskan karena tak terlibat dalam motif politik.

Pengacara Katosh, Gabi Lasky dan Nati Ramati, mengatakan bahwa mereka tidak diizinkan untuk bertemu Katosh, yang telah diinterograsi oleh Shin Bet--organisasi kontraspionase Israel--selama beberapa hari sebelum diserahkan kepada polisi.

Dikutip dari Haaretz, Jumat (2/12/2016), beberapa tahanan lain yang ditangkap karena diduga sengaja melakukan pembakaran, telah dibebaskan dalam beberapa hari terakhir. Pasukan keamanan menolak mengungkap jumlah pastinya, namun setidaknya terdapat 12 orang yang ditahan di Shin Bet, di mana lima di antaranya telah dibebaskan.

Polisi Israel di Tepi Barat menahan sembilan tersangka dan membebaskan semuanya kecuali tiga orang. Polisi mengatakan, ketiga orang tersebut terlibat dalam insiden pembakaran yang sama di Tepi Barat.

Kebakaran yang terjadi di Tepi Barat dalam dua minggu terakhir, terutama di pemukiman Halamish, masih diselidiki. Namun, tidak ada laporan penangkapan atas peristiwa itu.

Polisi Yerusalem menangkap dua orang pada 1 Desember 2016, karena diduga mencoba menyulut api di dekat Atarot.

Sementara itu Kepolisian Distrik Utara menahan lima tersangka pembakaran, namun tidak ada di antara mereka yang bermotif politik. Tiga dari tahanan diduga membakar sebuah hutan di dekat desa mereka, sementara dua lainnya diduga menyulut api di antara Sajur dan Beit Jann.

Polisi Haifa juga membebaskan empat tahanan dari enam anak di bawah umur yang berasal dari Jedida. Mereka ditangkap karena diduga melakukan pembakaran dengan motif politik di hutan Ahihood.

Polisi mengatakan kepada pengadilan untuk memperpanjang penahanan dua anak di bawah umur lainnya, dengan maksud untuk mendesak tuntutan. Namun itu Hakim mengatakan, kedua anak tersebut tidak menumbulkan bahaya dan pembakaran tidak dilatari dengan motif politik. Ia juga menyebut bahwa tersangka tak menggunakan bahan yang mudah terbakar dan tidak memiliki catatan kriminal.