Sukses

Taktik ISIS Bakar Kilang Minyak Picu Kerusakan Lingkungan

Demi melindungi diri mereka, teroris ISIS membakar sejumlah kilang minyak di Kota Al-Qayyara, Irak. Dampaknya pun meluas.

Liputan6.com, Baghdad - Asap hitam menyelimuti Kota Al-Qayyara, Irak. Udara di tempat tersebut sudah berubah jadi racun.

Tangan anak-anak di kota itu kebanyakan telah menghitam. Udara beracun tersebut lah penyebabnya.

Kabut yang terjadi hampir sepanjang hari membuat suasana di Al-Qayyara seperti senja yang tak berkesudahan.

Bukan tanpa sebab kota tersebut berubah mencekam. Sejak Agustus lalu, kelompok teror ISIS telah menyabotase kilang minyak di Al-Qayyara.

Sabotase dilakukan dengan cara membakar kilang minyak. Asap dari hasil pembakaran itu lah yang merusak udara di Al-Qayyara.

Selama 100 hari, para teknisi dan pemadam kebakaran mencoba memadamkan api. Awalnya mereka berhasil memadamkan 6 titik api dari 15 yang ada.

Namun, kebakaran meluas. Saat ini telah muncul 19 titik baru.

Pekerjaan semakin sulit. Bukan cuma karena memadamkan butuh waktu yang lama namun biaya operasional juga jadi kendala.

Salah seorang teknisi, Itkhlaf Mohammed menyatakan kemarahannya melihat pembakaran tersebut. Kerugian material dan kesehatan telah menjadi hal buruk yang harus ditanggung masyarakat Al- Qayyara.

"ISIS yang melakukan ini," sebut Itkhalf, seperti dikutip dari CNN, Jumat (2/12/2016).

"Mereka melakukan agar asap yang tercipta dapat menyamarkan keberadaan mereka dari jet tempur yang mengincar dan di saat yang sama mereka menghancurkan tempat ini dan mengambil keuntungan," tegasnya.

Itkhalf mengatakan, akibat tindakan ISIS, udara di daerah ini menjadi sangat panas dan sangat buruk. Asapnya menyebabkan mata berair.

"Untuk memadamkan ini pastinya rumit. Tidak akan padam hanya dengan menyiram air dengan api," ucapnya.

"Kita harus pergi ke dasar sumur dan memulainya dari sana, ini sangat sulit dan berbahaya," pungkas dia.

Kesedihan atas kekacauan di Al-Qayyara sangat dirasakan Wali Kota wilayah itu, Salah al-Joubari. Ia mengakui masyarakat di kota yang dipimpinnya sangat menderita.

"Tiap haru rumah sakit menerima banyak komplain mengenai masalah pernafasan," ucapnya.

"Semuanya hitam, baju-baju jadi hitam, rumah kita semua hitam," imbuhnya.