Sukses

6-12-1877: Perdana, Suara Manusia Direkam dan Diputar Ulang

Thomas Alva Edison dijuluki penyihir dari Menlo Park. Ia dikenal sebagai penemu fonograf, cikal bakal pemutar kaset dan CD.

Liputan6.com, Washington, DC - Di lain waktu, ketika mendengarkan lagu dari album favorit Anda, berterima kasihlah pada sosok Thomas Alva Edison. Karena dari tangan dinginnya lahir fonograf, cikal bakal pemutar kaset dan CD.

Situs Americaslibrary.gov menyebutkan, fonograf perdana diselesaikan Edison pada 12 Agustus 1877. Itu tercatat sejarah sebagai mesin pertama yang dapat memainkan dan memutar suara.

Kejadian ini bermula ketika Edison berusaha untuk meningkatkan pemancar telegraf. Saat itu, ia memperhatikan bahwa pergerakan pita kertas melalui mesin dapat menghasilkan suara yang menyerupai kata yang diucapkan apabila diputar dengan kecepatan tinggi.

Pada 6 Desember 1877, ia bereksperimen dengan benda seperti bolpoin yang memiliki jarum besar di ujungnya (stylus) pada sebuah silinder kertas timah. Lalu, Edison pun mengeluarkan suara ke 'corong' mesin tersebut.

Saat itu ia membawakan cerita--sebagian lainnya menyebut ia menyanyikan--tentang kisah anak, "Mary had a little lamb".

"Mary had a little lamb. Its fleece was white as snow. And everywhere that Mary went, the lamb was sure to go...," demikian kata-kata yang keluar dari mulut Edison dan kemudian tercatat sebagai suara manusia pertama yang berhasil direkam.

Ia kaget bukan kepalang mendengar suaranya terekam dan dapat diputar ulang.

"Aku tak pernah begitu terkejut dalam hidupku. Aku selalu takut pada hal-hal yang baru kukerjakan untuk pertama kali," ujar Edison kala itu seperti dikutip dari Findingdulcinea.com.

Peristiwa tersebut pun menimbulkan kehebohan. Pada awalnya banyak orang yang sulit percaya. Namun keraguan itu tak berlangsung lama dan dengan cepat berganti menjadi gelombang kekaguman.

Edison lantas dikenal dengan julukan "The Wizard of Menlo Park" atau "Penyihir dari Menlo Park". Ini dipicu karena laboratoriumnya dibangun di Menlo Park, New Jersey, Amerika Serikat (AS). Di sanalah ia menyempurnakan fonograf.

Pada 7 Desember, Edison membawa fonograf tersebut ke kantor Scientific American di New York. Ia mendemonstrasikan temuannya. Dan pada 22 Desember, kisah Edison dipublikasikan melalui sebuah majalah.

"Tuan Thomas A. Edison belum lama datang ke kantor ini. Ia meletakkan sebuah mesin di meja kami, dan mengengkolnya. Dan mesin itu tiba-tiba bertanya seputar kesehatan kami, apakah kami menyukai fonograf, menjelaskan dengan sangat baik kepada kami, sebelum akhirnya memberikan ucapan perpisahan selamat malam," tulis sebuah laporan dalam majalah tersebut.

Keberadaan fonograf terus mengalami perkembangan. Sebenarnya sebelum mesin fonograf ini ditemukan oleh Edison, telah ada instrumen perekam suara. Namun alat itu tidak dapat memutar ulang hasil rekamannya. Sebut saja karya penemu Prancis, Leon Scott. Demikian seperti dikutip dari Americanhistory.si.edu.

Terinspirasi oleh hasil kerja Edison sejumlah penemu lainnya pun berusaha meningkatkan kapabilitas fonograf. Kelak, rekaman suara dengan cepat tumbuh menjadi sebuah industri besar di Negeri Paman Sam.

Dalam peristiwa berbeda pada tanggal, bulan, dan tahun yang sama, surat kabar harian AS, The Washington Post untuk pertama kalinya terbit. Ini mencatatkan media itu sebagai koran terbesar dan tertua di Negeri Paman Sam.

Salah satu laporan The Washington Post yang terkenal adalah pada saat jurnalis Bob Woodwar dan Carl Bernstein memulai investigasi terhadap kasus Watergate. Hal tersebut memegang peranan penting dalam memicu mundurnya Richard Nixon dari kursi kepresidenan.

Sementara itu, pada 6 Desember 2005 kecelakaan pesawat terjadi di Iran. Sebuah pesawat angkut militer Iran menabrak apartemen 10 lantai yang terletak di sebuah area perumahan di Teheran.

Seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 84 orang tewas. Sementara 44 warga lainnya juga ikut kehilangan nyawa.