Liputan6.com, London - Ribuan orang dievakuasi dari rumah mereka, setelah pipa saluran air utama di utara London meledak dan mengakibatkan 'tsunami mini' membanjiri Islington, Inggris.
Lebih dari 100 rumah dan lahan bisnis ditutup. Air setinggi 2 meter dilaporkan membanjiri jalan, rumah, dan fasilitas umum di wilayah utara London tersebut.
Baca Juga
Seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (6/12/2016), air 'bah' menghantam rumah warga dan menyebabkan pintu dan jendela permukiman hancur. Sementara itu taman-taman yang berada di lokasi banjir menjadi berantakan.
Advertisement
Dari foto-foto yang beredar di media sosial Twitter, dapat dilihat air yang menyembur dari pipa saluran air bawah tanah, membanjiri jalanan hingga mencapai rumah warga. Kerugian ditaksir mencapai US$ 7 juta atau setara dengan Rp 93.5 miliar.
Menurut keterangan seorang editor majalah yang tinggal di wilayah tersebut, Stuart Rock, dia sangat terkejut ketika membuka gorden jendela rumahnya. Rock melihat air membanjiri halaman rumahnya dan hampir memecahkan kaca jendela.
"Kami langsung berlari ke lantai bawah, memeriksa dapur dan ruang tamu. Air masuk melalui celah jendela -- walaupun tak banyak. Tapi ketika aku membuka gorden jendela, aku seperti sedang melihat akuarium. Tinggiku 188 sentimeter dan air itu lebih tinggi dariku," kata Rock.
Editor majalah itu kemudian mengatakan bahwa berkat ketebalan kaca jendela, rumahnya tak dibanjiri air seperti kediaman tetangga.
"Rumah tetanggaku sudah dimasuki air. Dan kami hanya memiliki waktu sekitar 10 menit untuk meletakkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Aku hanya berpikir bagaimana caranya menjauhkan segala sesuatunya dari lantai. Tapi kami tak pernah menyangka air akan masuk hingga ketinggian 180 sentimeter," ujar editor majalah itu.
Rock mengatakan banjir tersebut terlihat seperti 'mini' tsunami. Sebelumnya pria itu tidak pernah tahu bahwa air memiliki kekuatan dahsyat yang dapat menghancurkan segalanya.
Situasi di kota itu terlihat seperti adegan film Hollywood bertema kiamat, 'Doomsday', di mana jalanan berubah menjadi sungai dan rumah serta bangunan lainnya hancur berantakan. Air bah tiba-tiba datang dan 'menyapu' apapun yang ada di hadapannya.
"Aku terbangun pada pukul 06.00 pagi, akibat suara dinding rubuh di taman. Kemudian aku menghabiskan 10 menit kemudian untuk memindahkan barang-barang," ujar seorang warga lainnya, Alex Green.
"Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Pemadam kebakaran meminta kami untuk segera minggalkan rumah, dievakuasi. Awalnya aku sedikit kesal, tapi kemudian aku menjadi sangat ketakutan," kata Green.
Green menceritakan, secara tiba-tiba air menerobos masuk ke dalam rumahnya dan membanjiri dapur, ruang tamu, dan ruangan lainnya yang berada di lantai pertama.
"Hanya dalam waktu 5 menit air yang semulanya hanya beberapa sentimeter menjadi setinggi hampir 2 meter," kata pria itu.
Islington merupakan kawasan tempat tinggal Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, dan juga pernah ditinggali oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.Â