Sukses

Perjuangan Lady Gaga Melawan Trauma Pelecehan Seksual

Lady Gaga mengaku sempat mempersalahkan diri sendiri dan tidak mau menceritakan kepada siapapun selama 7 tahun.

Liputan6.com, New York - Penyanyi pop Amerika Serikat, Lady Gaga, mengaku telah menderita gangguan stres setelah trauma (post-traumatic stress disorder, PTSD) setelah diperkosa pada usia 19 tahun.

Ia mengungkapkan penyakit mental tersebut ketika mengunjungi panti penampungan tuna wisma LGBT pada bulan lalu.

Dalam wawancara televisi tentang kunjungan itu, ia mengatakan, "Saya menderita penyakit mental. Saya menderita PTSD. Saya belum pernah menceritakan ini kepada siapapun."

Dikutip dari BBC pada Rabu (7/12/2016), penyanyi yang sekarang berusia 30 tahun itu pertama kali membuka diri tentang pemerkosaan itu pada 2 tahun lalu.

Ia mengaku sempat mempersalahkan diri sendiri dan tidak mau menceritakan kepada siapapun selama 7 tahun.

2 dari 3 halaman

Rahasia Terdalam

Wawancara itu dilakukan dengan Today Show yang disiarkan oleh NBC pada Senin lalu. Itulah pertama kalinya ia bicara soal PTSD.

Saat mengunjungi Ali Forney Center di New York, ia menceritakan kepada para remaja LBGT tunawisma bahwa trauma yang dialaminya justru membantu mengerti tentang orang lain.

Setelah membagikan hadiah kepada para remaja, ia berujar, "Keramahan yang telah ditunjukkan kepada saya oleh para dokter, kelaurga, dan teman-teman telah sangat menyelamatkan hidup saya."

“Meditasi membantu menenangkan saya,” ujarnya sambil menambahkan bahwa ia bergumul melawan penyakit mental itu "setiap hari".

Lady Gaga mengaku sempat mempersalahkan diri sendiri dan tidak mau menceritakan kepada siapapun selama 7 tahun. (Sumber @ladygaga)

Lady Gaga kemudian mencuit, "Hari ini saya berbagi salah satu rahasia terdalam saya kepada dunia. Rahasia membuat orang mual menanggung malu."

Salah satu remaja yang terisak-isak di tempat panti tersebut mengatakan, "Tindakan keramahan Lady Gaga hari ini menjadi peringatan bahwa kasih masih ada—dan masih ada secercah buat saya."

Melalui media sosial, para penggemar membuka diri tentang pengalaman mereka ketika memberikan tanggapan.

Seorang pengguna mencuit balik, "Saya terkenang bagaimana musik dan semangatmu membantu saya melewati masa-masa paling sulir. Sekarang saya bebas dari menyakiti diri sendiri selama 1723 hari."

Seorang netizen lain menanggapi, "Saya punya sesuatu untuk diceritakan kepadamu. Saya juga menderita PTSD. Ini juga pertama kalinya saya mengakuinya. Saya sangat mencintai dan mengagumi kamu."

3 dari 3 halaman

Apakah PTSD itu?

PSTD adalah gangguan kecemasan yang muncul setelah suatu kejadian yang sangat menekan atau menakutkan, atau pengalaman traumatis berkepanjangan.

Secara alamiah, orang merasa takut ketika berada dalam bahaya. Tapi dampak beberapa even traumatis adalah perubahan pandangan tentang ketakutan itu sendiri.

Orang bisa sangat stes atau ketakutan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya konflik militer, kecelakan lalu lintas yang serius, bencana alam, serangan seksual, dan bahkan penjambretan.

Pada penderita biasanya cenderung mengulang-ulang lagi kejadian itu dalam kejapan-kejapan, menghindari membicarakannya, kesulitan tidur, atau mengalami perubahan mood.

Lady Gaga adalah salah satu artis kontemporer dunia yang paling sukses dan menghasilkan sejumlah hits dalam 5 album pertamanya. Album yang ke enam, Joanne, baru terbit pada Oktober.

Bintang ini telah lama menjadi pengayom kaum LGBT dan berkampanye bagi Hillary Clinton pada masa pilpres AS. Ia bahkan ikut protes di luar Trump Tower ketika hasil perhitungan suara diumumkan.

Minggu lalu, ia memberikan dukungan hak kepada kaum gay selama masa kepresidenan Donald Trump. Katanya kepada BBC, "Kami melakukan segalanya yang kami sanggup demi menjaga kemajuan sosial yang telah kita raih dalam 8 tahun terakhir ini."

Video Terkini