Ulama Minta Peppa Pig Digantikan Tayangan Kartun 'Halal'

Liputan6.com, Sidney - Pemuka agama Islam di Australia kini menyuarakan kampanye alternatif tontonan anak-anak muslim untuk menggantikan tayangan Peppa Pig.

Tontonan itu kelak berkisah tentang 'kota yang didominasi muslim' di Negeri Kanguru.

Australian National Imams Council (ANIC) meminta orangtua mengumpulkan uang untuk membuat tayangan televisi yang mendukung nilai-nilai Islami. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/12/2016).

Tayangan Barakah Hills,  sebuah serial kartun halal akan menjadi sebuah  alternatif pengganti Peppa Pig, tayangan produksi Inggris yang diperuntukkan bagi anak-anak TK.

Perusahaan One4Kids, yang membuat tayangan tema Islami itu meminta bantuan senilai 20.000 dolar Australia atau sekitar Rp 198 juta rupiah untuk memula produksi Barakah Hills.

"Cerita utama itu adalah memperlihatkan anak-anak seperti apa muslim itu yang juga warga negara yang baik di komunitas," kata pernyataan perusahaan itu.

Perusahaan yang berada di Sydney itu memproduksi berbagai macam kartun seperti salat, cerita nabi-nabi, Ramadan dan belajar bahasa Arab.

Kepala ANIC Sheik Shady Alsuleiman mendesak orang untuk menyumbang ke One4Kids dalam sebuah video yang diposting di halaman Facebook-nya.

"Hari-hari ini, di zaman modern ini, anak-anak kita telah tertanam dan kerap  menonton kartun yang berbeda di TV dan itu tanggung jawab kita untuk tidak menghentikan mereka menikmati tontonan tetapi memberi mereka alternatif lain," katanya dalam video.

Produser One4Kids Subhi Alshaik mengatakan kepada BBC ia menikmati Peppa Pig tapi , "tampaknya ada pesan di sana yang mengubah anak-anak menjadi anak nakal".

"Aku penggemar Peppa Pig seperti banyak orang, baik itu Muslim, non-Muslim, pembenci babi, pecinta babi," katanya.

"Kami pikir, mungkin kita harus menghasilkan alternatif tentang kehidupan sehari-hari. Mengapa tidak memiliki acara yang mirip dengan Peppa Pig?"

Menurut statistik pemerintah, 2,2 persen  dari warga Australia terdaftar memeluk agama Islam, dibandingkan dengan 61,1 persen yang mengidentifikasi sebagai umat Kristen.