Sukses

Kecelakaan Tim Bola Brasil, Eks Pilot Kepresidenan Ditangkap

Terkait tragedi penerbangan yang menimpa tim Chapecoense dari Brasil, pihak berwenang telah menahan beberapa orang dari Laima Airlines.

Liputan6.com, Santa Cruz - Kecelakaan penerbangan Laima Airlines menimbulkan banyak pertanyaan bagi para penyidik. Pesawat terbang itu sendiri dalam keadaan sangat baik.

Sebanyak 71 orang kehilangan nyawa. Pihak yang berwenang kemudian menahan orang yang diduga bertanggungjawab atas kecelakaan tersebut.

Dikutip dari Latin Times pada Kamis (8/12/2016), laporan FOX News Latino menyebutkan bahwa Gustavo Vargas Gamboa, direktur jenderal Lamia Airlines, telah ditangkap terkait dengan kecelakaan penerbangan di dekat Medellin, Kolombia tersebut.

Pada Selasa lalu, pihak penuntut menggeledah kantor pusat Lamia Airlines di Santa Cruz, Bolivia. Mereka menyita sejumlah dokumen dan komputer guna keperluan penyidikan untuk mengetahui tanggungjawab perusahaan dalam kecelakaan tersebut.

Situs tersebut melaporkan bahwa Vargas adalah mantang anggota angkatan udara Bolivia dan menjadi pilot bagi beberapa presiden negeri Amerika Latin tersebut dari 2001 hingga 2007, termasuk presiden sekarang, Evo Morales.

Vargas diringkus di kantornya dan dibawa ke kantor kejaksaan distrik di kota tersebut.

Penangkapan itu berlangsung di awal pertemuan pihak berwenang dari Bolivia, Brasil, dan Kolombia untuk menyidik kecelakaan penerbangan pada 28 November yang menewaskan hampir semua anggota tim Chapecoense dari Brasil.

Perintah penangkapan dilakukan setelah pihak berwenang menelaah dokumen dan komputer perusahaan.

Sebelum jatuh dan menewaskan puluhan tim sepak bola Chapecoense, pesawat Avro RJ85 sempat ditumpangi oleh Messi dan tim Argentina lainnya. (Foto: cdn.abclocal.go.com)

Pada Selasa lalu, Jaksa Agung Ramiro Guerrero dari Bolivia mengatakan bahwa penyidikan kecelakaan itu "jelas dapat mengarah kepada dakwaan pembunuhan" atas orang-orang yang diduga bertanggungjawab atas tragedi itu.

Pihak berwenang juga menggeledah kantor Celia Castedo, yang mempertanyakan rencana penerbangan Lamia sebelum kecelakaan terjadi.

Wanita itu mengamati jadwal penerbangan dan jumlah bahan bakar yang dibawa dalam pesawat, yang diduga tidak memberi ruang untuk keadaan darurat.

Pada Jumat lalu, kantor Jaksa Agung melontarkan kritik kepada Castedo karena ia tidak segera melaporkan pengamatannya atas rencana penerbangan itu.

Sementara itu, penangkapan Gamboa juga melibatkan penangkapan sekretaris perusahaan dan pegawai teknik yang diduga berperan dalam kecelakaan tersebut.