Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo membuka pertemuan tingkat menteri Bali Democracy Forum IX. Tema acara tahunan taraf internasional ini adalah "Agama, Demokrasi, dan Toleransi".
BDF 2016 ini dihadiri delegasi dari 95 negara dan enam organisasi internasional. Di depan puluhan perwakilan asing tersebut, pria yang kerap disapa Jokowi ini mendorong terciptanya sinergi antara demokrasi, agama, dan toleransi.
Dia mencontohkan meski ada tantangan, seluruh umat beragama di Indonesia memegang penuh nilai-nilai perdamaian.
Advertisement
“Selain Islam, Indonesia adalah rumah bagi umat Kristiani, Katolik, Hindu, Buddha dan Kongfucian,” tegas Presiden Jokowi di Nusa Dua, Kamis (8/12/2016).
Baca Juga
Sebelum Jokowi menyampaikan pidato pembukaan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pidatonya menyampaikan BDF akan jadi sarana pemajuan demokrasi di kawasan Asia-Pasifik.
“Melalui forum ini, kita dapat belajar mengenai demokrasi tanpa menggurui, melainkan dengan berbagi pengalaman," ujarnya.
Retno juga menekankan bahwa Indonesia menjadi saksi bagaimana Islam, demokrasi, dan pluralisme dapat berjalan secara harmonis. Meskipun begitu, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkannya.
“Bali Democracy Forum menjadi satu wadah penting untuk menjaga dan meningkatkan keharmonisan tersebut," pungkas dia.
BDF ke-9 juga diikuti oleh tokoh-tokoh penting juga hadir, termasuk Kofi Annan mantan Sekjen PBB periode 1997–2006, Ouided Bouchamaoui Pemenang Nobel 2015, dan Surin Pitsuwan mantan Sekjen ASEAN periode 2008-2012. Penyelenggaraan BDF ini juga merupakan kontribusi nyata Indonesia dalam peringati hari HAM internasional 10 Desember setiap tahunnya.