Liputan6.com, Brasillia - Jurnalis Roberto Cabrini datang ke sebuah lokasi di Medellin, Kolombia, di mana pesawat milik maskapai LaMia Penerbangan 2933 terbaring. Avro RJ85 itu dalam kondisi hancur setelah menabrak sisi pegunungan Cerro Gordo pada 28 November 2016 malam.
Reporter media Brasil, SBT, itu langsung menjalankan tugas jurnalistiknya di antara puing-puing kapal terbang yang nahas dalam perjalanan dari Bandara Santa Cruz-Viru Viru, Bolivia itu.
Namun, matanya menjumpai sebuah benda yang menarik, yang diduga milik salah satu penumpang pesawat. Ternyata, itu adalah Injil atau Alkitab. Saat membukanya, ia menemukan tulisan di balik sampul yang menunjukkan sang pemilik: Helio Neto.Â
Advertisement
Tubuh reporter berita itu lantas bergetar hebat saat menyadari siapa pemilik kitab suci yang ia pegang. Helio Neto adalah pemain belakang tim sepak bola Brasil, Chapecoense -- ia satu dari enam orang yang selamat dalam musibah tersebut.Â
Kecelakaan pesawat Lamia Penerbangan 2933 menewaskan 71 dari 77 orang yang ada di dalamnya. Sebagian besar adalah bagian dari tim sepak bola Chapecoense yang akan berlaga melawan Atletico Nacional dalam final Copa Sudamericana yang dijadwalkan pada Rabu, 30 November 2016 waktu setempat.
Ketika insiden itu terjadi, Helio diyakini membaca sebuah ayat Alkitab. Ayat yang dibaca Helio adalah Mazmur 63, terkait keselamatan dalam naungan Tuhan -- yang sesuai dengan "keajaiban" yang ia alami.
Cabrini kemudian menyerahkan kitab suci tersebut kepada istri Helio, Simone -- yang menangis haru saat menerimanya.Â
Baca Juga
"Suami saya adalah orang yang sangat religius dan selalu membawa Alkitab ke mana pun ia pergi," sebut Simone seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (10/12/2016).
Dalam kesaksiannya, Cabrini mengaku, menemukan Alkitab tersebut di tengah puing pesawat. Kitab suci itu ditemukan dalam keadaan terbuka dan memperlihatkan ayat Mazmur 63.
Di sana tertulis sabda, "Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersukacita."Â
"Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku."
Cabrini merasa menjadi saksi sebuah pengalaman menakjubkan mengenai kasih setia Tuhan yang terjadi atas pemain belakang Chapecoense.
Saat ini kondisi Helio masih dalam kondisi lemah. Tim dokter di Brasil terus mencoba menstabilkan tubuh pemain belakang itu, dari infeksi para-paru serius yang menyerang pascainsiden jatuhnya pesawat tersebut.