Liputan6.com, Kairo - Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan, korban tewas akibat ledakan yang terjadi di Kairo, Mesir tepatnya di kompleks Katedral Ortodoks Koptik bertambah menjadi 25--sementara sebagian lainnya menyebut 20 atau 22 orang--sementara 35 lainnya dilaporkan terluka. Sebelumnya disampaikan bahwa menyebabkan 5 orang meninggal dunia.
Hingga saat ini belum diketahui pasti pemicu ledakan dan siapa yang bertanggung jawab atas teror tersebut.
Seperti dikutip dari The Washington Post, Minggu (11/12/2016) seorang juru bicara katedral mengatakan bahwa ledakan terjadi di dalam Gereja Botrosiya yang berusia 100 tahun. Tempat ibadah itu terletak di dalam kompleks Katedral Ortodoks Koptik St. Mark di daerah kantong Kairo, Abbasia.
Advertisement
Sejumlah media lokal menyebutkan bahwa sebuah tas berisi bom diletakkan di bagian dalam gereja yang dikhususkan bagi jemaat perempuan. Sebagian besar korban adalah wanita.
Bom di Gereja Botrosiya ini terjadi kurang lebih 48 jam setelah sebuah bom menewaskan enam polisi dan melukai tiga lainnya pada Jumar lalu. Ledakan terjadi di sebuah jalan yang menuju ke kompleks Piramida Besar Mesir.
Komunitas Ortodoks Koptik merupakan 10 persen dari populasi rakyat Mesir. Kelompok ini disebut-sebut kerap mengalami diskriminasi. Serangan terhadap Ortodoks Koptik dikabarkan meningkat sejak tahun 2011 tepatnya pasca-pemberontakan yang menggulingkan Presiden Husni Mubarak.
Selama ini ISIS cabang Mesir telah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan terutama dalam beberapa bulan terakhir di mana menargetkan tentara dan pejabat.