Sukses

Gawat, Kutub Selatan 'Retak' Lagi

Sebuah celah sepanjang sekitar 100 kilometer merekah di Kutub Selatan. Apa penyebabnya?

Liputan6.com, Kutub Selatan - Suatu retakan yang mengkhawatirkan tampak di lapisan es Antartika atau Kutub Selatan, dengan ukuran hampir selebar lapangan sepak bola terkuak melalui foto udara.

Pengambilan foto merupakan bagian dri misi IceBridge oleh NASA. Dikutip dari LiveScience pada Jumat (16/12/2016), foto yang diambil oleh para ilmuwan NASA itu berlokasi di Larsen C.

Larsen C adalah badan es yang mengambang di lepas Semenanjung Antartika. Ketika retakan itu membentang sepanjang badan es, gunung es yang dihasilkannya bisa seluas 6.451 kilometer persegi, demikian menurut IceBridge.

Hingga 10 November lalu, ketika para ilmuwan IceBridge mengamati retakan, panjangnya masih 112 kilometer dengan lebar lebih dari 91 meter.

Bagian gelap di bawah retakan dalamnya mencapai 0,5 kilometer hingga ke samudera di bawahnya.

Menurut NASA Ice, suatu progam ilmiah Bumi di NASA, rekahan itu bisa dibilang masih baru dan memperlihatkan pelebaran melalui pencitraan satelit tahun ini.

MIDAS Project, kelompok peneliti Inggris di Antartika, adalah yang pertama kali menemukan retakan tersebut dan terus memantaunya sejak saat temuan.

Sebuah celah sepanjang sekitar 100 kilometer merekah di Kutub Selatan. Apa penyebabnya? (Sumber Wikipedia)

Larsen C di Antartika adalah lapisan es paling besar peringkat empat dan menahan gletser di belakangya. Setelah lapisan es ini lepas, maka gletser yang mengalir perlahan kehilangan satu penghalang mereka menuju laut.

Pada 2002, Larsen B yang ada di dekatnya longsor setelah memperlihatkan rekahan serupa, demikian menurut laporan awal tahun oleh Earth Observatory milik NASA. Retakan Larsen C juga tampak dalam citra longsoran saat itu.

Menurut MIDAS Project, pelepasan perlahan lapisan es seluas 6451 kilometer persegi seperti laporan misi IceBridge akan membuang 9 hingga 12 persen luas permukaan Larsen C dan bisa mengarah kepada runtuhnya seluruh lapisan es.