Liputan6.com, Washington DC - Michel de Nostredame atau dikenal sebagai Nostradamus merupakan filsuf Abad ke-16 yang dianggap memprediksi banyak kejadian besar di dunia. Menurut pengikutnya, ia dengan tepat meramalkan Revolusi Prancis, kebangkitan Hitler, dan Bom Atom.
Dalam buku pertamanya, Les Propheties, yang dipublikasikan pada 1555 ia memprediksi banyak kejadian pada masa depan. Beberapa orang meyakini Nostradamus juga meramalkan masa depan Amerika Serikat.
Baca Juga
Meski prediksinya memiliki interpretasi berbeda, tampaknya Nostradamus meramalkan hal yang tak begitu baik untuk Amerika. Dalam Century I:40, Nostradamus menulis:
Advertisement
“Terompet palsu mengungkap kegilaan, yang membuat Bizantium mengubah hukumnya. Dari Mesir, akan muncul seorang pria yang menginginkan agar dekrit ditarik, mengubah uang, juga standar"
Beberapa orang berspekulasi bahwa Donald Trump sebagai terompet palsu yang akan 'menggila' dan mengintervensi krisis pengungsi Eropa. Sementara itu Bizantium dikaitkan dengan Yunani, yakni negara yang mengalami masalah soal pengungsi, pencari suaka, dan imigrasi.
Namun, sejumlah pihak mengkritik penafsiran tersebut. Sebab, kata 'terompet' (trumpet) -- yang dikaitkan dengan Trump -- berasal dari Bahasa Inggris. Sementara, kata modern Prancis bagi trumpet adalah trompette.
Selain itu, kuantrain tersebut juga telah digunakan berkali-kali dalam sejarah, tak spesifik mengarah pada Trump.
Tak hanya soal kepemimpinan Trump, dikutip dari news.com.au, Jumat (16/12/2016), berikut sejumlah hal yang diyakini merupakan ramalan Nostradamus untuk tahun 2017.
5 Ramalan Nostradamus untuk 2017
1. Ketidakstablian Amerika
Amerika Serikat diperkirakan akan lebih sulit diatur. Tak diketahui bagaimana hal itu terjadi, namun Donald Trump berkali-kali mengatakan bahwa ia akan menaruh kepentingan Amerika menjadi prioritasnya.
Dalam laporan Decade Forecast dari badan intelijen strategis Stratfor, memperingatkan bahwa Amerika akan lebih berhati-hati terkait hal-hal ekonomi dan militer.
2. Rusia dan Ukraina akan Berdamai?
Nostradamus memprediski bahwa dua pesaing akan menandatangani perjanjian damai. Namun tidak jelas kapan dan bagaimana hal tersebut terjadi dengan perkiraan bahwa negara-negara Eropa akan mendukung kesepakatan itu.
3. Kebangkitan China
China diprediksi akan melakukan langkah tegas untuk memulihkan ketidakstabilan ekonomi dunia dan tindakan tersebut akan mencapai konsekuensi yang jauh.
Namun, pada bulan lalu Stratfor memprediksi bahwa ekonomi China menghadapi serangkaian ancaman internal dan eksternal. Pemimpin analis John Minnich memprediski sektor perumahan dan konstruksi China akan mulai melambat tahun depan.
4. Perang Pemanasan Global
Meski tidak secara spesifik menyebut soal perubahan iklim, Nostradamus memprediksi "Perang Panas" akan memuncak pada 2017. Berkurangnya sumber daya akibat pemanasan global juga diprediski menjadi sebuah masalah.
5. Krisis Italia
Italia juga diprediski akan mengalami masa-masa sulit akibat gejolak ekonomi dan krisis perbankan mendalam. Menurut laporan The Express, dua hal tersebut membuat Italia akan jatuh ke dalam kesulitan.
Advertisement
Ramalan Baba Vanga
Nostradamus bukan satu-satunya orang yang memprediksi masa depan Amerika Serikat. Terdapat peramal lain yang pernah secara tepat memprediski solah serangan 11 September, kebangkitan ISIS, dan terpilihnya Barack Obama menjadi Presiden AS, ia adalah Baba Vanga.
Perempuan asal Bulgaria yang meninggal pada 1996 saat berusia 85 tahun itu dikenal sebagai "Nostradamus dari Balkan". Julukan itu didapatnya setelah sekitar 85 persen prediksinya akurat.
Ia pernah memprediksi bahwa Presiden ke-44 Amerika Serikat merupakan keturunan Afrika-Amerika. Ramalannya terbukti dengan terpilihnya Barack Obama, yang memiliki ayah dari Kenya dan ibu warga AS.
Namun, Baba juga mengatakan bahwa Obama akan menjadi "presiden terakhir Amerika Serikat". Menurut dia, AS akan mengalami keruntuhan ekonomi, terjadi kesenjangan antara si kaya dan miskin di utara dan selatan -- suasana mirip Perang Saudara Amerika, setelah Obama meninggalkan Gedung Putih.
Benarkah demikian?
Setelah Trump menang secara dramatis karena berhasil memenangkan suara elektoral, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) memang jatuh
"Ini tak terduga dan pasar keuangan tidak suka dengan kejadian yang tidak terduga," ujar Analis Pasar Uang Citigroup Inc, Steven Englander.
"Untuk sementara waktu ini sulit untuk dipetakan. Kami tidak tahu berapa besar volatilitas yang bisa terjadi dengan adanya kejadian ini," tambah dia.
Harga emas berjangka melompat pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal itu sebagai respons terhadap hasil perhitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dengan Donald Trump peroleh kemenangan suara.
Tentunya, masih terlalu dini menyimpulkan negara sebesar Amerika Serikat bisa hancur hanya karena seorang Donald Trump. Namun, beberapa ramalannya patut direnungkan karena terlihat tanda-tanda akan menjadi nyata.