Liputan6.com, Seoul - Tanda-tanda ketidakpuasan terhadap rezim Kim Jong-un masih terus bermunculan di berbagai bagian Korea Utara (Korut). Yang terlawas, beberapa sumber melaporkan penyidikan negara terhadap selebaran dan grafiti anti Kim Jong-un yang diedarkan belum lama ini.
Seorang sumber -- yang tak mau disebutkan namanya -- di Provinsi Hamgyong Utara menceritakan adanya puluhan lembaran 5.000 won Korut ditemukan dengan tulisan "Ayo Hukum Kim Jong-un" di kota Hoeryong.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari UPI pada Sabtu (17/12/2016), merujuk kepada kantor berita Daily NK, lembaran-lembaran uang kertas itu ditemukan bertebaran di kota yang merupakan tempat kelahiran Kim Jong Suk -- nenek biologis sang Pemimpin Besar Korea Utara.
Menurut sumber itu, "Di awal bulan Desember, di Distrik Nammun-dong, Hoeryong, puluhan mata uang bertuliskan kalimat seperti 'Gulingkan Kim Jong-un' dan 'Ayo hukum Kim Jong-un' ditemukan bertebaran."
"Kata-kata itu dituliskan dengan bolpen pada potret Kim Il Sung di mata uang."
Sumber itu juga mengatakan bahwa lembaran-lembaran uang itu bertebaran di bagian-bagian kota yang yang ramai dengan pejalan kaki, diduga untuk meraih "dampak kuat propaganda".
"Segera setelah lembaran-lembaran mata uang itu ditemukan, agen-agen keamanan negara dikirimkan untuk mengumpulkannya," imbuh sumber tadi.
Pihak berwajib di kota itu menyebut kejadian itu sangat rahasia. Sejumlah penyidik juga dikirimkan untuk melakukan uji tulisan tangan agar dapat mencari tersangka pelakunya.
Menurut sumber yang dimuat di Daily NK, "Sejauh ini, kami belum mendengar adanya penangkapan."
Sebelumnya, selebaran yang menyerukan penggulingan Kim dari kekuasaan ditemukan di kota bersejarah yang dikenal berkaitan dengan perjuangan anti kolonial di Korut.
Grafiti lain juga pernah ditemukan di pasar yang sibuk di Chongjin, Provinsi Hamgyong Utara.