Sukses

4 Kutukan Misterius yang Terdapat di Benda Kuno

Sejumlah benda kuno ada yang dianggap menyimpan kutukan, berikut empat di antaranya.

Liputan6.com, Roma - Kutukan merupakan salah satu hasil dari peradaban manusia. Menurut KBBI IV Daring, kutuk--kata dasar kutukan--adalah doa atau kata-kata yang dapat mengakibatkan kesusahan atau bencana kepada seseorang atau orang lain.

Selama ribuan tahun, terdapat orang-orang yang berharap kemalangan menimpa musuh atau lawannya. Biasanya, mereka melibatkan kekuatan gaib untuk melancarkan maksudnya itu.

Sejumlah hal pun ada yang dianggap menyimpan kutukan dari sang pemilik, tak terkecuali benda-benda kuno. Seperti dikutip dari Listverse, Minggu (18/12/2016), berikut empat kutukan misterius yang terdapat di benda kuno.

1. Kutukan Raja Casimir IV

Makam Raja Casimir IV (Public Domain)

Beberapa hari setelah arkeolog membuka makam Raja Casimir IV Jagiellon pada 1973, empat dari 12 peneliti meninggal. Dalam beberapa tahun berikutnya, beberapa orang yang terlibat dalam proyek itu meninggal akibat kanker dan penyakit fatal lannya.

Total, tidak kurang dari 15 orang yang bekerja dengan peninggalan mantan penguasa Italia itu meninggal. Lahir pada 1427, pemerintahan Casimir mengalahkan Ordo Teutonik, mendapatkan kembali Pomerania, dan membuat keluarganya menjadi salah satu dinasti terkemuka Eropa.

Ketika Casimir meninggal pada 1492, jasadnya terurai dengan cepat akibat cuaca buruk. Pembalsam dengan segera menutup peti mati dengan resin, dan tanpa disadari menciptkan bom patogen.

"Kutukan" itu sebenarnya berasal dari Aspergillus flavus, jamur mematikan yang dapat ditemukan di mayat dan makam kuno. Jamur itu menyerang segala sesuatu di sekitarnya ketika peti kayu dibuka. Jamur yang sama juga bertanggung jawab atas "kutukan" Raja Tutankhamun yang menewaskan beberapa ahli Mesir Kuno.

2 dari 4 halaman

2. Kutukan Sumur Santa Anna

Sumur Santa Anna (Science Alert)

Pada 2016, arkeolog menemukan sebuah sumur kuno yang diduga mengandung kutukan di dekat Liverpool, Inggris. Kultus Santa Anna pernah tersebar luas di Inggris pada Abad Pertengahan. Ibu dari Maria itu sering dikaitkan dengan sumur penyembuhan.

Konon, Anna mandi di sumur tersebut yang dikenal dapat mengobati penyakit kulit dan mata. Selama berabad-abad, sebuah biara di dekatnya merawat sumur tersebut.

Pada Abad ke-16, sengketa menggelora atas akses ke sumur. Biara Father Delwaney dan tetangga pemilik tanah, Hugh Darcy, saling mengklaim kepemilikan tersebut. Darcy memprediski bahwa Delwaney tidak akan memiliki akses lebih lama lagi. Dua hari kemudian, utusan Raja Henry VIII menyita biara dan sumur tersebut.

Delwaney pun mengutuk Darcy, di mana menurut legenda, anak Darcy meninggal karena penyakit misterius dan Darcy mengalami kerugian besar. Setahun kemudian, ia ditemukan di dasar sumur dengan kepala hancur.

3 dari 4 halaman

3. Kutukan Lawan Dagang

Ditulis dalam Bahasa Yunani, mantera kutulan dalam tablet ini ditujukan pada pasangan Demetrios and Phanagora yang hidup di Athena sekitar 2.400 tahun lalu (Credit:  Jessica Lamont)

Pada tahun 2003, arkeolog mengekskavasi jasad perempuan Athena kuno yang dikremasi bersama dengan lima tablet berisi kutukan. Tertanggal pada Abad ke-5 SM, kutukan tersebut ditujukan kepada sejumlah pemilik kedai, sehingga arkeolog mencurigai persaingan perdagangan menjadi motifnya.

Berdasarkan tradisi Yunani, tablet kutukan harus disimpan di bawah tanah. Perempuan yang dikremasi itu diduga merupakan orang yang menulis tablet kutukan tersebut.

Diyakini, kuburan seseorang akan menjadi perantara bagi tablet kutukan tersebut untuk mencapai dewa dunia bawah -- yang konon akan melaksanakan teluh tersebut, demikian menurut kepercayaan kuno Yunani.

Bahasa mengagumkan dari kutukan tersebut menunjukkan pembuatan yang profesional. Kutukan tersebut meminta kepada para dewa dunia bawah atau chthonic seperti Hekate, Artemis, dan Hermes untuk meneruskan kutukan pada sasarannya.

Satu dari kelima tablet kosong. Diduga mantera kutukan dirapalkan secara lisan, bukan dituliskan di atasnya.

4 dari 4 halaman

4. Jejak Kemalangan Harta Croesus

Harta Croesus (usaktanitim.gov.tr)

Pada 1965, penduduk desa menemukan sebuah makam di Turki barat. Sebanyak 363 objek perak dan emas ditemukan di makam tersebut dan dijuluki Harta Croesus.

Sesaat setelah penemuan itu, terjadi sejumlah kemalangan, di mana hal tersebut membuat banyak orang meyakini bahwa harta tersebut terkutuk. Salah satu pencuri harta di makam itu kehilangan tiga anaknya dan pelaku lainnya lumpuh.

Sementara itu pencuri ketiga mengalami perceraian dan anak laki-lakinya memutuskan untuk bunuh diri. Pelaku terakhir menjadi gila dan menghabiskan bertahun-tahun memberi tahu orang-orang tentang 40 tong emas yang disembunyikannya.

Metropolitan Museum of Art (Met) di New York membeli harta tersebut. Pada 1987, tiga hari sebelum Met berhak memiliki harta tersebut, Pemerintah Turki mengambil sejumlah langkah untuk mendapatkan kembali harta karun tersebut.

Setelah melalui ranah hukum selama enam tahun, Met mengakui bahwa mereka mengetahui harta itu merupakan curian. Harta Croesus itu pun dikembalikan ke Turki.