Sukses

Top 3: Negara Paling Aman Sedunia, Bagaimana Nasib Indonesia?

Salah satu faktor penggerak pembangunan sekaligus daya tarik wisata adalah Indeks Kejahatan. Di mana peringkat Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Pernah merasa khawatir keluar rumah karena takut dirampok atau mengalami kejahatan lain? Salah satu faktor penggerak pembangunan sekaligus daya tarik wisata adalah Indeks Kejahatan. Pada Senin (19/12/2016), para pembaca kanal Global di Liputan6.com paling tertarik membaca peringkat negara teraman menurut hitungan Indeks Kejahatan oleh Numbeo tersebut.

Teori konspirasi menyusul sebagai tulisan selanjutnya yang paling menarik perhatian pembaca. Max Spiers, seorang ahli teori konspirasi, meninggal saat mencoba menguak rahasia pemerintah, memuntahkan cairan hitam sebanyak dua liter.

Kemudian para pembaca menyimak kisah Alan Ruschel, satu dari tiga korban selamat tim sepak bola Chapecoense. Karena diminta pindah tempat duduk, ia malah lolos dari kecelakaan pesawat terbang yang membawa timnya.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

 

1. 10 Negara dengan Angka Kriminal Terendah, Indonesia?

Ilustrasi Tindak Kejahatan (iStockphoto)

Sejak Matahari terbit di muka Bumi yang tengah berputar ini, manusia telah menghadapi masalah berat kejahatan. Dari pencurian remeh hingga perampokan dan kejahatan keji seperti pemerkosaan dan pembunuhan.

Kedengkian manusia telah mengambil bentuk dari tindakan kejahatan.

Kejahatan cenderung dilakukan oleh individu dalam situasi yang merugikan didorong oleh keputusasaan, dendam dan ketidakpuasan.

Beberapa negara telah menangani kejahatan lebih baik daripada yang lain, yang pada gilirannya telah mengakibatkan tingkat pertumbuhan yang lebih baik, masyarakat damai, dan individu puas.

Selanjutnya...


2. Sebelum Tewas, Ahli UFO Ini Muntah Cairan Hitam Sebanyak 2 Liter

 Max Spiers (Facebook)

Seorang ahli teori konspirasi yang meninggal saat mencoba menguak rahasia pemerintah, memuntahkan cairan hitam sebanyak dua liter.

Hal tersebut dialami Max Spiers ketika berkunjung ke Polandia untuk mengisi sebuah konferensi, sebelum akhirnya ia mengembuskan napas terakhirnya di sofa 24 jam kemudian.

Beberapa hari sebelum kematiannya pada 16 Juli 2016, ayah dua anak itu mengirim pesan singkat 'menyeramkan' kepada ibunya, Vanessa Bates. "Anak laki-lakimu berada dalam masalah. Jika terjadi sesuatu, selidiki," tulis Spiers kala itu.

Selanjutnya...


3. 'Pindah Kursi', Korban Pesawat Jatuh Brasil Ini Lolos dari Maut

Alan Ruschel, korban selamat tim Chapecoense dari pesawat jatuh di Kolombia, sampai di Brasil, 13 Desember 2016 (REUTERS/Diego Vara)

Bagi Alan Ruschel, yang merupakan satu dari tiga korban selamat tim sepak bola Chapecoense dari jatuhnya kapal terbang pada bulan lalu, menghadapi kenyataan sesungguhnya adalah perjuangan baginya.

Di depan media, penyerang berusia 27 tahun itu menangis tersedu-sedu mengingat kejadian mengerikan yang menimpa pesawat mereka. Dalam insiden tragis itu, 71 orang tewas, termasuk 19 anggota tim-nya menuju final Copa Sudamericana.

Dikutip dari News.com.au pada Minggu 18 Desember 2016, menurut Ruschel, yang membuat nyawanya selamat adalah keputusannya untuk pindah tempat duduk atas permintaan direktur klub, Cadu Gaucho.

[Selanjutnya...](2681611/ "")