Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Parlemen Korea Selatan menggulingkan Presiden Park Geun-hye dari posisinya. Keputusan ini terkait korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukannya.
Merespons lika-liku politik yang terjadi di negara tetangganya, Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia, An Kwan Il buka suara.
Menurut An, disamping kasus yang menimpa Park, politik dalam negeri Korsel mendapat intervensi dari negara asing. Terutama dari mitra dekat Negeri Gingseng itu, Amerika Serikat.
"Saya tak mau berkomentar banyak dengan pemakzulan yang baru saja terjadi di Korsel. Hanya saja, negara kami memandang bahwa Korsel terlalu bergantung dengan negara lain, bukan kekuatannya sendiri," ucap An di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Senin, (19/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
An tidak menyebut secara jelas dan detail terkait intervensi apa yang telah dilakukan AS kepada Korsel.
Namun ia melihat AS dan Korsel sudah terlampau dekat. Ia mencontohkan kedua negara ini kerap melakukan latihan perang militer bersama.
Bukan cuma itu, mereka begitu yakin, AS telah menempatkan beberapa misil nuklir di wilayah Korsel.
An menegaskan, ketergantungan Korsel terhadap AS tidak begitu baik. Sebab, Korut mengkhawatirkan Seoul sama sekali tak mau mendengarkan apa keinginan dari rakyatnya.
Ia pun yakin sebenarnya Korsel punya kekuatan dalam mengelola politik, ekonomi, dan militernya secara mandiri. Namun negara itu memilih untuk tidak melakukannya.
Oleh sebab itu, An berharap semua kesalahan Presiden Korsel sebelumnya tidak akan diulangi oleh presiden baru, siapa pun orangnya.
"Jika presiden yang baru nanti masih melakukan apa yang dilakukan presiden sebelumnya, hasilnya akan sama saja," pungkas dia.