Liputan6.com, Seoul - Thae Yong-ho, eks diplomat Korea Utara (Korut) yang membelot mengatakan, ia melarikan diri karena kecewa dengan kehidupan di bawah pemerintahan Kim Jong-un. Thae merupakan pejabat tertinggi yang sejauh ini "menyeberang" ke Korea Selatan (Korsel).
Seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/12/2016), Thae merupakan wakil duta besar Korut untuk Inggris. Ia membelot ke Korsel pada bulan Agustus lalu.
Baca Juga
Berbicara di hadapan komite parlemen Korsel, Thae mengatakan rakyat Korut sebagian besar hidup dalam kondisi perbudakan. Setelah pembelotannya, Korut menjuluki Thae sebagai "manusia sampah".
Advertisement
Oleh media Korut, Thae dituduh telah membocorkan rahasia, mencuri, dan memerkosa anak di bawah umur.
Korsel mengumumkan Thae menginjakkan kaki di negara itu pada Agustus lalu. Dan sejak saat itu ia telah menjalani interogasi intensif dari badan intelijen.
Menurut politisi Korsel, Lee Cheol-Woo yang telah bertemu dengan Thae, pria itu disebutnya telah semakin menyadari "realitas mengerikan" dari kehidupan di Korut.
"Ada banyak pejabat Korut yang menderita depresi karena mereka dihantui harus menjadi budak untuk waktu yang lama jika pemimpin muda Korut itu (Kim Jong-un) memerintah selama puluhan tahun," jelas Lee.
Thae dilaporkan belajar tentang demokrasi Korsel dari film dan drama negara itu.
Setidaknya, sekitar 1.000 orang dilaporkan melarikan diri dari Korut setiap tahunnya. Korsel mengatakan jumlahnya terus meningkat khususnya orang-orang yang memiliki latar belakang istimewa.
Hal itu disebut-sebut menunjukkan "keretakan" di pemerintah Korut. Demikian laporan kantor berita Yonhap.